AIIB Gelontorkan Pinjaman Rp129,6 T untuk Tangani Covid-19

CNN Indonesia
Kamis, 26 Agu 2021 15:40 WIB
AIIB mengatakan total pinjaman yang dikucurkan untuk penanganan covid-19 sebesar US$9 miliar atau Rp129,6 triliun.
AIIB mengatakan total pinjaman yang dikucurkan untuk penanganan covid-19 sebesar US$9 miliar atau Rp129,6 triliun.Ilustrasi. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia --

Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) mengatakan total pinjaman yang dikucurkan untuk penanganan covid-19 sebesar US$9 miliar atau Rp129,6 triliun (kurs Rp14.400 per dolar AS). Sebagian dana mengalir ke pemerintah Indonesia.

"Kami dari sisi pendanaan untuk covid-19 baru US$9 miliar ini total dari seluruh dana yang ada," ucap Vice President Chief Administration AIIB Luky Eko Wuryanto saat berbincang dengan media secara virtual, Kamis (26/8).

Berdasarkan catatan AIIB, total pinjaman untuk Indonesia untuk penanganan covid-19 sebesar US$1,5 miliar atau Rp21,6 triliun. Pinjaman itu dikucurkan sejak Mei 2020 lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rinciannya, AIIB memberikan pinjaman sebesar US$750 juta atau Rp10,8 triliun untuk program tanggap aktif dan pengeluaran covid-19 pada 20 Mei 2020 dan program tanggap darurat covid-19 sebesar US$250 juta atau Rp3,6 triliun pada Juni 2020.

Kemudian, pemerintah menambah utangnya ke AIIB sebesar US$500 juta atau Rp7,2 triliun pada Juni 2021. Dana itu merupakan tambahan dana untuk program tanggap darurat covid-19.

"Kalau ada kebutuhan terkait dari anggota negara masih akan coba kami lihat, apakah masih bisa kami berikan," ujar Luky.

Ia mengatakan AIIB masih memiliki sisa alokasi dana sebesar US$13 miliar atau Rp187,2 triliun untuk memberikan pinjaman ke berbagai negara terkait covid-19. Meski masih banyak, tLuky menyebut ada pertimbangan-pertimbangan khusus sebelum AIIB memberikan pinjaman penanganan covid-19.

"Pertimbangan bermacam-macam, tentu tidak bisa berulang-ulang programnya kecuali sangat butuh akibat barangkali turunnya kemampuan pemerintah dalam pembiayaan," kata Luky.

Ia menambahkan AIIB masih berpeluang memberikan tambahan pinjaman untuk penanggulangan covid-19 di Indonesia. Namun, hal itu tergantung kebutuhan dari pemerintah Indonesia.

"Kemungkinan masih ada tapi tidak bisa memastikan, karena tergantung kebutuhan yang disampaikan pemerintah Indonesia," pungkas Luky.

[Gambas:Video CNN]



(aud/fry)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER