Keluarga Pasien Anggap Kehadiran JKN-KIS Jadi Berkah

BPJS Kesehatan | CNN Indonesia
Senin, 30 Agu 2021 16:31 WIB
Setelah bertahun-tahun menjadi peserta JKN-KIS, Okta merasa bersyukur dengan kehadiran program tersebut. (Foto: BPJS Kesehatan)
Jakarta, CNN Indonesia --

Program Jaminan Kesehatan Nasional - Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) yang diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dinilai menjadi berkah oleh para peserta di tahun ke-8 penyelenggaraannya. Para peserta terutama merasa tertolong dengan sifat gotong royong dari program tersebut.

Salah satunya dirasakan oleh Okta Nurmadini (32). Setelah bertahun-tahun menjadi peserta JKN-KIS, Okta merasa bersyukur dengan kehadiran program tersebut.

Sejak menjadi peserta JKN-KIS, Okta mengaku tidak ragu lagi untuk mengunjungi dokter ketika sakit. Dia dan sang suami pun tidak perlu khawatir mengenai biaya yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.

Selain persoalan biaya, dia juga merasa tidak mengalami perbedaan layanan di saat melakukan pengobatan ke klinik tempatnya terdaftar sebagai peserta.

Demi menjaga status kepesertaannya selalu aktif, Okta akan selalu menyiapkan dana di tabungannya agar autodebit dapat berjalan dengan lancar.

Dia pun selalu menanamkan keyakinan di dalam keluarganya bahwa kalaupun mereka tidak sakit, iuran yang dibayarkan dapat membantu peserta JKN-KIS lain yang sedang membutuhkan layanan kesehatan.

"Saya dan anak saya pernah berobat dengan menggunakan JKN-KIS. Meskipun hanya penyakit ringan seperti batuk, pilek, dan demam, tetapi jika terjadi berkali-kali, biaya yang dikeluarkan jadi lumayan banyak. Dengan JKN-KIS, saya tidak perlu mengeluarkan biaya sepeserpun untuk berobat. Pelayanan yang diberikan juga sangat baik," ujar Okta, Rabu (28/8).

Karena sudah mengetahui manfaat Program JKN-KIS, Okta pun tidak mengulur waktu untuk mengalihkan segmen kepesertaannya dari Pekerja Penerima Upah (PPU) menjadi Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) ketika dia berhenti dari pekerjaannya.

Menurut dia, tidak ada yang mengetahui kapan datangnya sakit, apalagi saat ini ia sedang mengandung 9 bulan dan memerlukan jaminan kesehatan untuk proses persalinannya nanti. Jadi, dia selalu berusaha agar status kepesertaan dirinya dan keluarga selalu aktif.

"Proses peralihannya juga sudah mudah. Bisa online, cukup melalui WhatsApp. Jadi tidak perlu datang ke kantor BPJS Kesehatan. Apalagi di tengah pandemi Covid-19 ini," katanya.

Okta bercerita bahwa sang suami lah yang menghubungi petugas BPJS Kesehatan untuk peralihan segmen kepesertaannya. Peraihan itu dilakukan melalui Pandawa.

"Tidak ada keluhan yang disampaikan suami saya terkait pelayanan ini karena alurnya tidak menyulitkan kami. Kami juga diingatkan untuk mendaftar autodebit agar memudahkan kami untuk membayar iuran dan kondisi kartu selalu aktif karena tidak lupa menyetorkan iuran," ujarnya.

(asa)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK