Daya Beli Petani Naik pada Agustus 2021

CNN Indonesia
Rabu, 01 Sep 2021 15:00 WIB
BPS mencatat indeks nilai tukar petani, yang menggambarkan daya beli, meningkat menjadi 104,68 persen pada Agustus 2021.
BPS mencatat indeks nilai tukar petani, yang menggambarkan daya beli, meningkat menjadi 104,68 persen pada Agustus 2021. Ilustrasi. (CNN Indonesia/Andry Novelino).
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Nilai Tukar Petani (NTP) meningkat 1,16 persen secara bulanan dari 103,48 menjadi 104,68 pada Agustus 2021. Hal ini menandakan tingkat daya beli petani meningkat.

"NTP ini utamanya dipengaruhi oleh kenaikan NTP di subsektor tanaman pangan, kemudian di tanaman perkebunan rakyat, dan nelayan perikanan, termasuk nelayan dan pembudidayaan ikan," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto saat konferensi pers virtual, Rabu (1/9).

Setianto menjabarkan NTP subsektor tanaman pangan meningkat 1,39 persen menjadi 97,65 pada bulan lalu. Kenaikan NTP di subsektor ini terjadi berkat peningkatan harga padi atau gabah dan palawija.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara NTP perkebunan rakyat naik 2,9 persen menjadi 122,55 berkat kenaikan harga komoditas sawit dan karet. Kemudian, NTP perikanan melonjak 0,58 persen menjadi 104,52 karena harga ikan teri, ikan tongkol, dan ikan bandeng payau naik.

Kendati begitu, BPS mencatat ada penurunan NTP pada subsektor hortikultura sebesar 1,42 persen menjadi 100,01. Hal ini disebabkan oleh harga sayur-sayuran seperti cabai rawit dan cabai merah, jahe, dan buah-buahan seperti mangga dan salak yang merosot di pasar.

Begitu juga dengan NTP peternakan yang turun 1,33 persen menjadi 99,66. "Komoditas yang menyebabkan penurunan terbesar pada subsektor peternakan adalah sapi potong dan ayam ras pedaging," jelasnya.

BPS turut mencatat Nilai Tukar Usaha Petani (NTUP) naik 1 persen dari 103,77 menjadi 104,8 pada periode yang sama. Secara rinci, kenaikan NTUP terjadi pada subsektor tanaman pangan sebesar 1,24 persen menjadi 97,79.

Lalu, subsektor tanaman perkebunan rakyat 2,58 persen menjadi 123,04 dan subsektor perikanan 0,51 persen menjadi 105,77. Sedangkan penurunan NTUP terjadi di subsektor hortikultura minus 1,47 persen menjadi 100,14 dan subsektor peternakan minus 1,44 persen menjadi 98,99.

[Gambas:Video CNN]



(uli/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER