GoTo Perluas Akses Bantuan Konsentrator Oksigen ke 46 Daerah
Grup Teknologi GoTo menyalurkan lebih dari 1.000 unit akses konsentrator oksigen ke berbagai fasilitas kesehatan di Indonesia untuk membantu penanganan Covid-19 di Indonesia.
Menurut CEO GoTo Andre Soelistyo, penanganan Covid-19 membutuhkan semangat gotong royong yang telah menjadi jati diri bangsa Indonesia. Penyaluran bantuan tersebut merupakan bagian dari semangat gerakan #BangkitBersama yang diinisiasi oleh GoTo.
Andre melanjutkan bahwa pihaknya ingin membantu penanganan Covid-19 melalui ekosistem GoTo, dan mendukung masyarakat, termasuk para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) dan pekerja sektor informal untuk dapat bangkit dari pandemi sekaligus membantu mempercepat pertumbuhan ekonomi lokal.
"Donasi konsentrator oksigen ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan kami sejak awal pandemi terhadap kesiapan dalam penanganan Covid-19 melalui pendekatan yang sistematis dalam mendukung pemerintah, tenaga medis, mitra, dan karyawan," ujar Andre, Senin (6/9/2021).
Dalam aksi tersebut, pihaknya menggandeng sejumlah startup yang tergabung dalam perusahaan modal ventura Sequoia Capital India.
"Kami berharap dukungan kami dapat meringankan upaya Pemerintah dalam menanggulangi Covid-19," katanya.
Pihaknya menyalurkan lebih dari 1.000 unit akses konsentrator oksigen melalui organisasi nirlaba Yayasan Anak Bangsa Bisa (YABB). Mereka memberikan bantuan secara bertahap untuk menjangkau 46 kota, kabupaten, dan provinsi sejak 20 Agustus.
Di antara daerah yang telah menerima bantuan konsentrator oksigen tersebut antara lain Pemprov Jabar dan Pemkot Bandung sebanyak 175 unit, dengan 75 unit di antaranya untuk kawasan Bogor, Depok, dan Bekasi.
Selain itu, Provinsi DIY menerima sebanyak 65 unit yang disalurkan kepada Pemkab Bantul, Sleman, Kulon Progo, dan Kota Yogyakarta. Selanjutnya, Provinsi Jawa Timur menerima sebanyak 95 unit bagi Pemprov Jawa Timur, Pemkot Surabaya, Pemkot Malang, Pemkab Jombang, Pemkab Sidoarjo, dan Pemkot Madiun.
Di luar Jawa, sebanyak 50 unit konsentrator oksigen disalurkan ke Provinsi Bali. Secara keseluruhan provinsi ini menerima 70 unit yang didistribusikan juga ke Kesdam IX Udayana dan Universitas Udayana. Adapun, sebanyak 30 unit disalurkan ke Provinsi Kaltim, bagi RSUD Pemerintah Kota Balikpapan dan Pemerintah Kota Samarinda.
"Sedangkan sumbangan wilayah Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi sebanyak 115 dengan, perincian Tangerang 40 unit dan Bogor - Depok - Bekasi sebanyak 75."
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pemerintah tidak dapat bekerja sendiri dalam penanganan pandemi. Menurutnya, penanganan pandemi Covid-19 harus melalui upaya bersama dengan berbagai elemen masyarakat dan pemangku kepentingan.
Dia menilai, bantuan konsentrator oksigen sangat bermanfaat bagi rumah sakit dan faskes di Indonesia yang merawat pasien terkonfirmasi Covid-19 dengan kondisi sedang-berat.
"Untuk itu saya sangat mengapresiasi dukungan GoTo, yang dengan kolaborasi gotong royong, turut memperkuat upaya penanganan Covid-19," ucapnya.
Data Satgas Penanganan Covid-19 menyatakan, jumlah kasus positif menurun sebesar 45 persen selama bulan Agustus, dengan kasus harian nasional pada 29 Agustus dibandingkan kasus di tanggal 15 Juli telah turun sebesar 86,9 persen. Seperti diketahui, kasus Covid-19 sempat mencatat angka kasus tertinggi pada Juli silam.
Meski kondisi pandemi sudah melandai, namun sejumlah daerah masih mengalami kekurangan stok alat medis dan kesehatan, termasuk tabung oksigen, baik di rumah sakit maupun puskesmas. Tabung oksigen pun jadi langka, seiring harganya yang sempat melonjak.
Karena kondisi tersebut, sejumlah pejabat dan kepala daerah juga mengungkapkan bahwa bantuan tersebut sangat membantu penanganan Covid-19 di wilayah masing-masing.
Ketua Asosiasi Rumah Sakit Swasta (ARSSI) Wilayah Bali, Fajar Manuaba, menyatakan bahwa alat ini sangat dibutuhkan pasien bergejala. "Oleh karena itu, semangat gotong royong ini sangat kami apresiasi dan menjadi penyemangat kami dalam membantu pemerintah di saat pandemi ini," ucap dia.
(rea)