Pemerintah menyerap dana Rp10 triliun dari lelang enam seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara pada Selasa (7/9). Angka tersebut setara 17,66 persen dari total penawaran yang masuk sebesar Rp56,61 triliun.
"Pemerintah melaksanakan lelang SBSN pada 7 September 2021 untuk seri SPNS08032022 (new issuance), PBS031 (reopening), PBS032 (reopening), PBS029 (reopening), PBS004 (reopening) dan PBS028 (reopening) melalui sistem lelang Bank Indonesia," jelas Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko dalam keterangan resmi dikutip Rabu (8/9).
Rincinya, untuk seri SPNS08032022, pemerintah memenangkan Rp1 triliun dari total Rp7,715 triliun penawaran masuk, dengan imbal hasil (yield) rata-rata tertimbang yang dimenangkan 2,82 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk seri PBS031, dari jumlah penawaran masuk Rp11,95 triliun, total yang dimenangkan Rp3,15 triliun. Besaran imbal hasil rata-rata tertimbang dari sukuk yang jatuh tempo pada 15 Juli 2024 ini 3,33 persen.
Lalu, seri PBS032, dari penawaran masuk sebesar Rp10,1895 triliun, pemerintah menyerap Rp2,35 triliun. Adapun, imbal hasil rata-rata tertimbang 5,019 persen.
Selanjutnya, untuk seri PBS029, nominal yang dimenangkan Rp2,25 triliun dari jumlah penawaran masuk senilai Rp15,57 triliun. Besaran imbal hasil rata-rata tertimbang dari sukuk ini 6,4 persen.
Lihat Juga : |
Seri PBS004 mendapatkan penawaran Rp5,74 triliun. Namun, pemerintah hanya menyerap Rp950 miliar dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,44 persen.
Terakhir, seri PBS028 yang akan jatuh tempo pada 15 Oktober 2046. Dari tawaran masuk Rp5,43 triliun, pemerintah memenangkan Rp300 miliar dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 7,02 persen.