Airlangga Klaim KEK Sudah Hasilkan Investasi Rp32 T

CNN Indonesia
Senin, 13 Sep 2021 16:50 WIB
Menko Perekonomian mengklaim kawasan ekonomi khusus sudah menghasilkan komitmen investasi Rp92 triliun. Dari jumlah itu yang sudah terealisasi Rp32 triliun.
Menko Perekonomian mengklaim kawasan ekonomi khusus sudah menghasilkan komitmen investasi Rp92 triliun. Dari jumlah itu yang sudah terealisasi Rp32 triliun. (Foto: Lukas - Biro Setpres).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan komitmen investasi di 19 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) mencapai Rp92,3 triliun sampai Juli 2021. Dari komitmen itu, yang telah terealisasi sebesar Rp32,76 triliun.

"Hingga Juli ini telah terdapat 166 pengusaha ataupun investor yang telah menanamkan modal di KEK dan menciptakan lapangan kerja untuk 26.741 orang secara langsung," kata Airlangga seperti dikutip dari Antara, Senin (13/9).

Di samping realisasi investasi itu, Airlangga mengatakan KEK juga sudah menghasilkan ekspor. Data yang dimilikinya, sejak Januari sampai Juli 2021, nilai ekspor dari KEK telah mencapai Rp3,66 triliun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, hingga Agustus 2021 sebanyak 129 badan usaha telah mendaftarkan profil mereka ke dalam sistem aplikasi khusus di KEK untuk mendapatkan fasilitas khusus setelah beroperasi di sana.

Fasilitas tersebut antara lain pembebasan Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Pembelian atas Barang Mewah (PPnBM), bea masuk, pajak impor, dan cukai.

"Sampai Agustus 2021, terdapat 11 dokumen pengajuan master list dengan nilai Rp740 miliar dan terdapat 65 dokumen pengajuan pemberitahuan jasa KEK dengan nilai transaksi Rp1,21 triliun," ujar Airlangga.

Ia mengatakan berbagai fasilitas yang diberikan pemerintah tidak menjadi satu-satunya pendorong daya saing KEK. Karena itu, pemerintah juga terus meningkatkan produksi produk berorientasi ekspor yang terhubung dengan rantai pasok global agar investor tertarik menanamkan modal di KEK.

"Dan tentu kita harus melakukan otomatisasi dengan pengembangan industri 4.0 untuk meningkatkan produktivitas di berbagai industri," terangnya.

[Gambas:Video CNN]



(aud/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER