Saham Evergrande Anjlok ke Level Terendah Sejak 2010

CNN Indonesia
Senin, 20 Sep 2021 21:03 WIB
Saham Evergrande anjlok 10,2 persen pada Senin (20/9) setelah sebelumnya tergelincir 19 persen ke level terendah sejak Mei 2010.
Saham Evergrande anjlok 10,2 persen pada Senin (20/9) setelah sebelumnya tergelincir 19 persen ke level terendah sejak Mei 2010. Ilustrasi. (AFP/NOEL CELIS).
Jakarta, CNN Indonesia --

Saham Evergrande jatuh ke posisi terendah lebih dari 11 tahun. Hal ini membuat kerugian yang diterima investor bertambah di tengah upaya manajemen menyelamatkan bisnis perusahaan.

Mengutip Reuters, Senin (20/9), Evergrande sedang mengumpulkan dana untuk membayar utang yang mencapai US$305 miliar. Pihak regulator telah memberikan peringatan bahwa utang itu dapat memicu risiko yang lebih luas ke sistem keuangan negara jika tak stabil.

Skandal utang tersebut menyebabkan saham Evergrande anjlok 10,2 persen ke HK$2,28 pada awal pekan ini, setelah sebelumnya sempat tergelincir hingga 19 persen ke level terlemah sejak Mei 2010.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara, saham anak usaha Evergrande di sektor properti turun 11,3 persen dan unit mobil listrik turun 2,7 perusahaan. Kemudian, perusahaan streaming film Hengten Net yang mayoritas sahamnya dimiliki Evergrande tercatat melemah 9,5 persen.

"Saham akan terus turun karena belum ada solusi yang tampaknya membantu perusahaan untuk mengurangi tekanan likuiditas dan masih banyak ketidakpastian tentang apa yang akan dilakukan perusahaan jika terjadi restrukturisasi," kata Direktur Pelaksana Departemen Manajemen Aset di Canfield Securities Limites Kington Lin.

Lin memproyeksi harga saham Evergrande jauh hingga ke bawah level HK$1 jika perusahaan terpaksa menjual sebagian besar asetnya dalam bentuk restrukturisasi.

Sementara, manajemen Evergrande mengatakan telah mulai membayar utang kepada investor dalam bentuk produk manajemen kekayaan real estat.

Regulator memberitahu bahwa kreditur utama Evergrande memperpanjang pembayaran bunga atau pinjaman roll over. Sebagian pengamat pasar memandang pemerintah tak akan melakukan bailout atas utang Evergrande.

Evergrande akan membayar bunga sebesar US$83,5 juta pada 23 September untuk obligasi yang jatuh tempo pada Maret 2022. Perusahaan akan gagal bayar jika tak melunasi bunga dalam waktu 30 hari dari tanggal pembayaran yang dijadwalkan.

Sebagian analis mengatakan Evergrande perlu merestrukturisasi obligasi. Namun, rasio pemulihan tetap rendah bagi investor.

Kesengsaraan Evergrande turut menekan sektor properti dan mata uang Yuan China. Tercatat, saham Sunac atau pengembang properti nomor empat di China jatuh 10,5 persen dan Greentown China turun 6,7 persen.

[Gambas:Video CNN]



(aud/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER