Jelang Pengumuman The Fed, Rupiah Tertekan ke Rp14.243

Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.243 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Rabu (22/9) sore. Posisi ini melemah 5 poin atau 0,04 persen dari Rp14.237 per dolar AS pada perdagangan sebelumnya.

Begitu juga dengan kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) yang menempatkan rupiah di posisi Rp14.249 per dolar AS atau melemah dari perdagangan sebelumnya, yakni Rp14.244 per dolar AS.

Pelemahan rupiah diikuti oleh mayoritas mata uang Asia lainnya, seperti peso Filipina melemah 0,23 persen, ringgit Malaysia minus 0,13 persen, dan rupee India turun 0,37 persen.

Kemudian, yuan China naik 0,05 persen, yen Jepang minus 0,25 persen, dan baht Thailand melemah 0,1 persen. Sedangkan, beberapa mata uang Asia lainnya berotot seperti won Korea Selatan 0,08 persen, dolar Singapura menguat 0,06 persen, dan dolar Hong Kong 0,01 persen.

Sedangkan mayoritas mata uang utama negara maju menguat terhadap dolar AS, dolar Kanada menguat 0,09 persen, poundsterling Inggris menguat 0,16 persen, dan euro Eropa menguat 0,01 persen.

Analis sekaligus Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menyebut penguatan dolar AS terjadi sehari setelah pelaku pasar terjadi risk off atau menjual kepemilikan demi mengurangi risiko menjelang pengumuman tapering The Fed.

"Investor menantikan pengumuman kebijakan Fed pada Rabu untuk tanda-tanda kapan bank sentral akan mulai mengurangi program pembelian obligasi besar-besaran," jelasnya lewat rilis, Rabu (22/9) sore.

Sedangkan untuk perdagangan besok, Ibrahim memproyeksikan mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif, namun berpotensi ditutup menguat di rentang Rp14.230 hingga Rp14.290 per dolar AS.

[Gambas:Video CNN]