PT KAI (Persero) menurunkan tarif layanan pemeriksaan covid-19 rapid test antigen di stasiun dari semula Rp85 ribu menjadi Rp45 ribu. Saat ini, tarif baru antigen sudah berlaku di 64 stasiun yang tersebar di seluruh Indonesia.
"Penyesuaian tarif merupakan salah satu bentuk peningkatan pelayanan KAI kepada pelanggan," ujar VP Public Relations KAI Joni Martinus dalam keterangan resmi, Kamis (23/9).
Rapid test antigen merupakan salah satu syarat berpergian bagi calon penumpang kereta api yang berlaku saat ini. Lalu, bagaimana perbandingan tarif tes antigen di stasiun dan tempat pelayanan lain?
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Standar Nasional
Bila dibandingkan dengan standar tarif rapid test antigen dari Kementerian Kesehatan yang berlaku secara nasional, harga yang ditawarkan KAI terbilang lebih rendah. Sebab, Kemenkes mematok tarif di Pulau Jawa-Bali senilai Rp99 ribu per pemeriksaan.
Sementara untuk luar Jawa-Bali sebesar Rp109 ribu per pemeriksaan. Ketentuan tarif ini berlaku sejak 1 September 2021 usai evaluasi tarif dilakukan oleh Kemenkes dengan melibatkan BPKP.
Rumah Sakit
Dari hasil pemantauan CNNIndonesia.com melalui aplikasi Alodokter, tarif tes antigen di sejumlah RS di Indonesia berkisar antara Rp75 ribu sampai Rp382 ribu per pemeriksaan. Harga yang ditawarkan lebih tinggi dari KAI.
Salah satunya ada di RS Restu Kasih di Jakarta Timur senilai Rp75 ribu. Sedangkan yang tertinggi, salah satunya di RS Islam Ibnu Sina Pekanbaru sebesar Rp275 ribu per pemeriksaan.
Lihat Juga : |
Klinik/Laboratorium
Berdasarkan beberapa klinik dan laboratorium yang terdaftar di Alodokter, tarif tes antigen berkisar antara Rp75 ribu sampai Rp382 ribu. Artinya, masih lebih tinggi dari tarif tes antigen di stasiun.
Tarif terendah, salah satunya ada di Klinik Utama Speed Lab, Kemang, Jakarta sebesar Rp75 ribu per pemeriksaan. Sementara, yang tertinggi ada di Laboratorium Klinik Prodia, salah satunya yang ada di Bogor, Jawa Barat, mencapai Rp382 ribu per pemeriksaan.