Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono mengatakan sejumlah manfaat Big Data dapat dirasakan untuk mendapatkan alternatif informasi baru.
"Pandemi telah mendorong BPS semakin mengeksplorasi Big Data seperti Google and Facebook Mobility Index untuk membandingkan mobilitas masyarakat," ungkap Margo dalam Hari Statistik Nasional, Sabtu (25/9).
Dengan menggunakan Big Data, BPS bisa mencatat penerbangan domestik dan internasional di berbagai daerah. Ini dilakukan untuk melihat mobile positioning jumlah wisatawan mancanegara (wisman) dan wisatawan nusantara (wisnus).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian, Big Data turut dimanfaatkan untuk mendata marketplace yang dilakukan untuk mengetahui pergeseran permintaan menurut kategori produk sebelum dan selama pandemi.
Iklan informasi lowongan kerja dan tingkat penghunian kamar (TPK) harian di berbagai daerah juga dapat dimanfaatkan BPS melalui Big Data.
Tidak hanya itu, Big Data juga dimanfaatkan untuk mendukung dan memperkaya berbagai data statistik yang pernah dihasilkan BPS selama ini.
Manfaat lainnya dapat dirasakan oleh pemerintah dan stakeholder untuk menentukan kebijakan yang harus diambil untuk menyasar sektor yang terdampak pandemi agar lebih tepat sasaran.
Namun demikian, Margo mengakui berbagai tantangan yang dihadapi BPS, seperti isu kualitas data, metodologi yang digunakan, aspek legalitas, infrastruktur, sampai privasi dan keamanan data.
Big Data juga memerlukan berbagai sumber daya khusus (SDM) yang terampil, seperti data engineering, data scientist, hingga SDM riset dan pengembangan.
BPS berharap pemerintah dari berbagai kementerian dan lembaga, pengusaha, akademisi, hingga masyarakat luas dapat berkolaborasi dalam menciptakan Big Data ini.