25 Pengusaha Investasi Rp1,7 T, Siapkan Alkes di Dalam Negeri
Gabungan Perusahaan Alat-alat Kesehatan dan Laboratorium (Gakeslab) menuturkan pengusaha bakal ber-investasi sebesar Rp1,7 triliun untuk menyiapkan alat kesehatan (alkes) di dalam negeri. Hal ini akan dilakukan oleh 25 perusahaan.
Sekjen Gakeslab Randy Hendarto mengatakan jumlah investasi itu akan digelontorkan dalam waktu dua tahun ke depan. Investasi akan dilakukan secara bertahap.
"Dua tahun ke depan investasi Rp1,7 triliun untuk kesiapan alkes di dalam negeri. Itu dari 25 perusahaan," ungkap Randy dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR, Senin (27/9).
Namun, ia meminta pemerintah memperhatikan beberapa hal agar produk alkes itu terserap di pasar. Pertama, dorong pembelian alkes dalam negeri.
"Kemarin ada kebijakan untuk freeze (bekukan) 79 produk impor di e-katalog. Kebijakan ini baik, memberikan motivasi ke anggota kami yang sudah produksi dalam negeri," kata Randy.
Namun, ia meminta agar hal tersebut dilakukan dengan baik. Ia mengingatkan agar penyetopan pembelian barang impor dari e-katalog tak mengganggu pelayanan kesehatan.
Kedua, terkait peningkatan komponen dalam negeri. Menurut Randy, belum ada kejelasan mengenai alat kesehatan dalam negeri (AKD).
"Bagaimana hubungan penandaan AKD dengan TKDN. Apakah harus dapat AKD dulu baru proses TKDN, atau TKDN syarat untuk bisa AKD," jelas Randy.
Ketiga, ia meminta agar tak ada sistem tawar-menawar di Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). Pasalnya, hal itu berpotensi menimbulkan negosiasi di luar sistem.
"Lebih baik bisa mengikuti sistem seperti beli tiket pesawat. Sudah jelas referensi dari pembeli," pungkas Randy.