Erick Thohir mengatakan akan ada satu remaja perempuan yang menggantikan posisinya sebagai Menteri BUMN dalam satu hari. Satu hari menjadi Menteri BUMN merupakan program kesetaraan gender di lingkungan BUMN.
Ia menjelaskan saat ini sudah ada enam remaja perempuan yang masuk dalam finalis. Nantinya, pihak dari Kementerian BUMN akan menyeleksi satu dari enam remaja perempuan tersebut.
"Saya yakin proses seleksi berjalan baik, nanti satu atau dua hari akan ditentukan siapa yang menggantikan saya," ungkap Erick dalam Konferensi Pers 'Girl Take Over' lewat Instagram @kementerianbumn, Senin (27/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan satu remaja putri yang terpilih akan menggantikannya untuk mengikuti beberapa rapat. Namun, Erick akan memberikan arahan terlebih dahulu kepada remaja tersebut.
"Nanti menggantikan saya, pasti ada beberapa rapat yang saya minta mereka pimpin dan angle-angle (sudut) tersendiri. Jadi mereka tidak underpressure (tertekan)," jelas Erick.
Kemudian, remaja putri tersebut juga akan melakukan beberapa paparan. Selain itu, Erick akan mengajak remaja putri itu untuk melihat program yang berjalan di BUMN.
"Siapa tahu ada masukan untuk perbaikan," imbuh Erick.
Lihat Juga : |
Sementara, lima remaja putri lainnya juga akan menggantikan posisi lima direktur utama di BUMN. Namun, Erick tidak menyebut pasti perusahaan pelat merah mana saja yang akan ditempati oleh lima remaja tersebut.
Erick menargetkan 15 persen posisi direktur utama BUMN akan dipimpin oleh perempuan tahun ini. Kemudian, targetnya bertambah menjadi 25 persen pada 2023 mendatang.
"Penting untuk melakukan kesetaraan gender dan tentu dengan kepemimpinan yang seimbang itu terbukti ada peningkatan dari perusahaan," jelas Erick.
Sebelumnya, Wakil Menteri BUMN Pahala Mansury menjelaskan keterwakilan perempuan di perusahaan pelat merah belum cukup baik. Pemerintah mencatat 60 persen perusahaan pelat merah tak memiliki keterwakilan perempuan di jajaran direksi.
"Untuk BUMN, saat ini belum sangat baik keterwakilan perempuan," ucap Pahala pada Maret 2021 lalu.
Pahala menjelaskan hanya 33,6 persen BUMN yang memiliki keterwakilan perempuan di atas 15 persen. Sementara, masih ada 7 persen BUMN yang memiliki keterwakilan perempuan di bawah 15 persen.
Oleh karena itu, pemerintah menjadikan peningkatan keterwakilan perempuan di jajaran direksi dan posisi strategis menjadi salah satu indikator kinerja perusahaan pelat merah. Hal ini dilakukan agar keterwakilan perempuan meningkat di BUMN.
(aud/bir)