Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan menjadikan 14 pasar tradisional sebagai lokasi percontohan penerapan aplikasi PeduliLindungi. Hal ini sebagai upaya pemerintah untuk menciptakan kenyamanan dan keamanan di pasar tradisional.
"Dari 236 pasar yang kami pantau harga (produknya), kami baru akan menjadikan contoh 14 pasar," ungkap Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi dalam konferensi pers secara daring, Kamis (30/9).
Sejauh ini, Lutfi menyebut baru lima sampai enam pasar yang sudah siap menjadi contoh dalam mengimplementasikan aplikasi PeduliLindungi. Hanya saja, ia tak merinci lokasi lima sampai enam pasar tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi yang siap lima sampai enam, lima Pak Dirjen bilang. Tapi saya ingin setiap minggu bertambah jumlah (pasar tradisional) yang menggunakan fasilitas PeduliLindungi," kata Lutfi.
Dengan aplikasi PeduliLindungi, bisa dipastikan apakah seseorang sudah mendapatkan vaksin dua kali atau baru satu kali. Alhasil, potensi penularan covid-19 di pasar tradisional cukup rendah.
"Dengan gunakan fasilitas PeduliLindungi bisa memastikan bahwa yang belanja, pedagang, semua sudah dapat vaksin," jelas Lutfi.
Sebagai informasi, pemerintah mensyaratkan beberapa aktivitas sosial dan ekonomi dilakukan dengan screening aplikasi Peduli Lindungi. Hal ini demi menekan laju penyebaran Covid-19.
Beberapa aktivitas yang wajib menggunakan aplikasi tersebut, antara lain supermarket, perkantoran, mal, tempat makan atau restoran, bioskop, hingga transportasi udara.
(aud/sfr)