Pemerintah Impor Gandum 300 Ribu Ton untuk Pakan Ternak

Pemerintah akan melakukan impor gandum pakan sebanyak 300 ribu ton sebagai alternatif bahan baku pakan ternak di tengah kenaikan harga jagung yang dikeluhkan peternak.

"Akan masuk bertahap sampai November 2021 sebanyak 300 ribu ton," ungkap Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan, dilansir Antara, Kamis (30/9).

Sampai pekan pertama September 2021, impor yang masuk sebanyak 126 ribu ton gandum pakan. Gandum tersebut akan dipasok untuk memenuhi kebutuhan pabrik pakan ternak anggota Gabungan Perusahaan Makanan Ternak (GPMT).

Saat ini, stok jagung yang ada di gudang perusahaan pakan ternak mulai menipis, yaitu tersedia untuk kebutuhan 44 hari dari kondisi seharusnya selama 60 hari.

Ia juga menyebut sampai saat ini harga pakan ternak cukup tinggi, yaitu sekitar Rp8.000 per Kg untuk ayam broiler dan Rp7.500 per Kg untuk pakan ayam petelur.

Lonjakan harga pakan ternak karena bahan baku pakan, yakni jagung, meningkat di tingkat petani hingga Rp5.700-Rp6.000 per Kg, jauh di atas Harga Acuan Pembelian (HAP) tingkat peternak yang diatur oleh Kementerian Perdagangan sebesar Rp4.500 per Kg.

Oke menerangkan bahwa pemerintah akan tetap menyalurkan jagung pakan sebanyak 30 ribu ton dengan harga Rp4.500 per Kg yang dikhususkan bagi peternak rakyat sebagaimana diinstruksikan Presiden Joko Widodo.

Adapun, jagung pakan untuk peternak akan dipasok oleh Perum Bulog dengan lebih dulu menyerap produksi jagung dari petani.

Selisih dari pembelian jagung oleh Bulog dari petani yang berkisar Rp5.000 hingga Rp6.000 per Kg nantinya diganti oleh Kementerian Perdagangan sebagai upaya mengendalikan stabilitas harga pangan skema Cadangan Stabilisasi Harga Pangan.

[Gambas:Video CNN]