19 Oktober Diramal Hari Gagal Bayar Utang Gulung Ekonomi AS

CNN Indonesia
Senin, 04 Okt 2021 11:20 WIB
Ekonom AS memproyeksi bencana ekonomi akibat gagal bayar utang akan menggulung AS pada 19 Oktober 2021. (AFP/Andrew Caballero-Reynolds).
Jakarta, CNN Indonesia --

Sejumlah ekonom memproyeksi bencana ekonomi gulung Amerika Serikat (AS) karena gagal bayar utang. Hari itu diproyeksi terjadi pada 19 Oktober 2021, waktu AS.

Sebelumnya, risiko gagal bayar muncul karena Menteri Keuangan AS Janet Yellen memperkirakan negeri Paman Sam akan kehabisan uang tunai pada 18 Oktober 2021 jika Kongres tidak menerima usulan kenaikan batas plafon utang pemerintah.

"Kami akan memiliki sumber daya yang sangat terbatas. Ini akan cepat habis. Kami tidak akan mampu membayar semua tagihan pemerintah," tutur Yellen seperti dilansir dari CNN Business, Senin (4/10).

Apalagi, Yellen mencatat rata-rata pengeluaran kotor pemerintah mencapai US$50 miliar per hari atau setara Rp715 triliun (kurs Rp14.300 per dolar AS) dalam setahun terakhir. Bahkan, secara harian, bisa mencapai nominal tertinggi US$300 miliar atau Rp4.290 triliun.

Kepala Ekonom Moody's Analytics Mark Zandi memperkirakan hari bencana gagal bayar utang AS akan jatuh pada 19 Oktober 2021. Hal ini merujuk pada proyeksi konservatif yang biasa diberikan Yellen.

"Saya tidak heran jika satu atau dua hari lebih lambat dari tanggal 18. Saya memperkirakan tanggal 19 (Oktober 2021)," kata Zandi.

Sementara Kantor Anggaran Kongres (Congressional Budget Office/CBO) memperkirakan potensi gagal bayar mungkin tidak akan langsung terjadi setelah 18 Oktober 2021. Sebab, CBO meyakini Departemen Keuangan AS akan melakukan kebijakan luar biasa untuk menghindari potensi tersebut, meski plafon utang tetap tidak berubah.

"Kemungkinan besar akan kehabisan uang tunai menjelang akhir Oktober atau awal November," tulis laporan CBO.

Namun, CBO tidak memungkiri bahwa risiko gagal bayar tetap ada. "Tidak dapat membayar kewajibannya sepenuhnya, dan akan menunda pembayaran untuk beberapa kegiatan, gagal bayar atas kewajiban utangnya, atau keduanya," sambung laporan tersebut.

Sedangkan Ekonom Senior Pasar Uang di Jefferies Thomas Simons memperkirakan hari bencana baru terjadi pada 10-15 November 2021. Hal ini merujuk pada laporan saldo kas dan data terbaru Departemen Keuangan AS, di mana arus kas dinilai sangat tinggi dari catatan historis pada pemerintahan presiden sebelumnya.

"Saya masih berpikir bahwa selama pertengahan Oktober, Departemen Keuangan akan hampir kehabisan uang tunai. Saya masih sangat khawatir tentang apa yang akan terjadi di pertengahan bulan depan," pungkas Simons.



(uli/bir)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK