Evergrande Dikabarkan Bakal Jual Divisi Manajemen Properti

CNN Indonesia
Selasa, 05 Okt 2021 10:45 WIB
Evergrande dikabarkan akan menjual divisi manajemen propertinya ke Hopson Development. Transaksi itu diperkirakan mencapai Rp73,3 triliun.
Evergrande dikabarkan akan menjual divisi manajemen propertinya ke Hopson Development. Transaksi itu diperkirakan mencapai Rp73,3 triliun. (AFP/Hector Retamal).
Jakarta, CNN Indonesia --

Evergrande, perusahaan properti raksasa China, dikabarkan bakal menjual divisi manajemen propertinya. Upaya ini dilakukan demi mendapatkan dana di tengah kasus gagal bayar utang.

Akibat rumor tersebut, perdagangan saham Evergrande sempat disetop. Perdagangan saham Hopson Development juga ditangguhkan setelah rumor menyebutkan bahwa perusahaan akan mengambil alih manajemen properti yang dijual Evergrande tersebut.

Mengutip CNN Business, Selasa (5/10), Hopson akan mengambil alih saham manajemen properti Evergrande sebanyak 51 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk melancarkan transaksi tersebut, Hopson diperkirakan membutuhkan dana 40 miliar dolar Hong Kong atawa setara Rp73,3 triliun (kurs Rp1.832 per dolar Hong Kong).

Hingga saat ini, baik Evergrande maupun Hopson belum memberikan komentar terkait rumor yang beredar.

Menurut laporan tahunan 2020, Hopson merupakan perusahaan properti yang berpusat di Beijing dan Guangzhou. Perusahaan ini berfokus pada proyek perumahan kelas menengah ke atas.

Konglomerat Evergrande tercatat memiliki utang kepada pengembang sebesar US$300 juta dan 2 pembayaran obligasi yang jatuh tempo dalam beberapa pekan.

Akibat utang menggunung tersebut, saham Evergrande terjun bebas hingga 80 persen.

Bulan lalu, perusahaan mengungkapkan dalam pengajuan bursa bahwa mereka telah mencoba untuk menemukan investor dari layanan properti dan bisnis kendaraan listriknya, namun gagal.

Analis telah memperkirakan transaksi akan terjadi dalam beberapa pekan. "Masih ada sedikit kemungkinan dari Pemerintah China atas nasib Evergrande," kata Senior Market Analyst Asia Pacific Oanda Jeffrey Halley.

[Gambas:Video CNN]



(fry/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER