Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.252 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Rabu (6/10) sore. Posisi ini stagnan dari Selasa (5/10).
Sementara kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) yang menempatkan rupiah di posisi Rp14.245 per dolar AS atau menguat dari Rp14.260 per dolar AS pada Selasa kemarin.
Di jajaran mata uang Asia, posisi stagnan juga dirasakan oleh dolar Hong Kong. Sedangkan yaun China menguat 0,4 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sisanya, mata uang Asia berada di zona merah. Peso Filipina melemah 0,44 persen, rupee India minus 0,41 persen, won Korea Selatan minus 0,33 persen, baht Thailand minus 0,33 persen, dolar Singapura minus 0,31 persen, ringgit Malaysia minus 0,12 persen, dan yen Jepang minus 0,07 persen.
Begitu juga dengan mata uang utama negara maju yang kompak melemah dari dolar AS. Dolar Australia melemah 0,77 persen, poundsterling Inggris minus 0,44 persen, dolar Kanada minus 0,41 persen, euro Eropa minus 0,37 persen, rubel Rusia minus 0,3 persen, dan franc Swiss minus 0,2 persen.
Analis sekaligus Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan pergerakan rupiah hari ini dibayangi oleh sentimen global. Misalnya, sentimen kenaikan tingkat suku bunga dari bank sentral Selandia Baru, Reserve Bank of New Zealand.
"Reserve Bank of New Zealand menaikkan suku bunga menjadi 0,5 persen dari 0,25 persen," ungkap Ibrahim.
Lalu, masih ada sentimen penantian pasar terhadap kebijakan bank sentral AS, The Federal Reserve. Begitu juga penantian pasar terhadap kebijakan bank sentral India, Reserve Bank of India.