Uni Emirat Arab (UEA) berkomitmen untuk menjadi negara bebas emisi pada 2050. Ini sekaligus menjadikan UEA sebagai negara pertama di Timur Tengah yang berjanji lebih 'ramah lingkungan'.
Hal ini disampaikan Pemerintah Uni Emirat Arab pada Expo 2020 Dubai, Kamis (7/10). Langkah ini dapat menjadikan negara anggota Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) sejalan dengan perjanjian iklim Paris.
Dalam perjanjian tersebut 195 negara menyetujui untuk membatasi kenaikan suhu bumi di bawah 1,5 derajat celsius.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Peluang ekonomi yang terjadi apabila bebas emisi tercapai adalah mendukung visi untuk mengembangkan Emirates menjadi ekonomi paling dinamis di dunia," terang pemerintah UEA, dikutip dari CNN Business, Kamis (7/10).
Perdana Menteri UEA Sheikh Mohammed bin Rashid Al Maktoum mengaku akan menginvestasikan 600 juta dirham untuk pengembangan energi terbarukan sebagai bentuk komitmen.
Diketahui, UEA adalah salah satu produsen besar minyak dan gas bumi yang memproduksi 4 juta barel minyak per hari.
Lihat Juga : |
Tahun lalu, perusahaan minyak nasional UEA ADNOC akan menginvestasikan dana sebesar US$122 juta untuk mengembangkan cadangan gas dan minyak bumi baru.
Investasi ini akan meningkatkan kapasitas produksi hingga 5 juta barel per hari pada 2030.
Namun demikian, Menteri Perubahan Iklim dan Lingkungan Mariam Bint Mohammed Saeed Hareb Almheiri menegaskan akan terus memproduksi minyak dan gas bumi jika kebutuhan masih ada.