Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.222 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Jumat (8/10) sore. Posisi ini melemah 6 poin atau 0,04 persen dari Rp14.216 per dolar AS pada Kamis (7/10).
Sebaliknya, kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) yang menempatkan rupiah di posisi Rp14.225 per dolar AS atau menguat dari Rp14.238 per dolar AS pada Kamis kemarin.
Rupiah melemah bersama mayoritas mata uang Asia lainnya, seperti won Korea Selatan melemah 0,34 persen, yen Jepang minus 0,3 persen, rupee India minus 0,28 persen, baht Thailand minus 0,25 persen, dan yuan China minus 0,05 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Sementara peso Filipina dan dolar Hong Kong stagnan. Sedangkan dolar Singapura dan ringgit Malaysia menguat, masing-masing 0,04 persen dari dolar AS.
Begitu pula dengan mata uang utama negara maju yang mayoritas berada di zona merah. Rubel Rusia melemah 0,33 persen, dolar Australia minus 0,23 persen, franc Swiss minus 0,23 persen, dan poundsterling Inggris minus 0,07 persen.
Hanya dolar Kanada yang menguat 0,06 persen dan euro Eropa stagnan.
Analis sekaligus Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi menilai rupiah melemah karena Senat AS memberikan persetujuan kenaikan plafon utang bagi pemerintah negeri Paman Sam. Hal ini memberi angin segar bagi dolar AS.
"Ini untuk menghindari risiko gaga bayar dalam sebulan," kata Ibrahim.
Sementara di dalam negeri, sentimen masih berasal dari pengesahan Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP) oleh pemerintah dan DPR.