Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mencatat nilai investasi yang telah mengalir di 19 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang ada di Indonesia mencapai Rp64,4 triliun per Oktober 2021. Aliran investasi ini turut menyerap sekitar 23 ribu pekerja dari seluruh pelosok Indonesia.
"Kita sudah memiliki 19 KEK dan 15-nya sudah beroperasi dan investasinya sebesar Rp64,4 triliun," ungkap Airlangga di acara peresmian smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) di KEK Gresik, Jawa Timur, Selasa (12/10).
Selain memberi aliran investasi dan penyerapan tenaga kerja, Airlangga juga mencatat bahwa ada 150 perusahaan yang beroperasi di seluruh KEK. Beberapa perusahaan melakukan aktivitas ekspor dengan nilai mencapai Rp3,8 triliun sampai Oktober 2021.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, ia mengatakan KEK di Indonesia belum sepenuhnya jadi. Sebab, ada beberapa KEK yang dibangun dengan konsep brown field, di mana belum seluruh infrastrukturnya tersedia.
"KEK Gresik ini salah satu yang brown field. Tapi kita dorong untuk berorientasi ekspor dan teknologi tinggi," imbuhnya.
Airlangga memastikan nilai ekonomi dari berbagai KEK di Indonesia ke depan akan meningkat, salah satunya KEK Gresik. Sebab, Freeport telah membangun smelter dengan kapasitas besar di kawasan ini.
"Ini diharapkan bisa menambah 40 ribu tenaga kerja selama konstruksi (smelter)," ucapnya.
Di sisi lain, ia mengatakan pemerintah akan terus memberi dukungan bagi pengembangan KEK Gresik. Saat ini yang sudah dilakukan adalah meningkatkan kapasitas pelabuhan dari semula memiliki luasan 500 meter x 30 meter, kini menjadi 1.000 meter x 30 meter.
Sementara kedalaman dermaga ditingkatkan jadi 16 meter sehingga memungkinkan untuk bersandar kapal besar dengan ukuran 2.000 DWT.