Krisis Energi, Jerman Pangkas Retribusi Listrik Tahun Depan
Pemerintah Jerman bakal menurunkan pungutan atau retribusi listrik secara drastis mulai tahun depan untuk membantu meringankan beban rumah tangga di tengah perjuangan Eropa melawan krisis energi.
Jaringan Operator Sistem Transmisi Listrik Eropa (ENTSO-E) mengungkapkan biaya tambahan di Undang-Undang Energi Terbarukan (EEG) yang digunakan untuk mendanai perluasan pembangkit listrik tenaga surya dan angin bakal turun lebih dari 40 persen menjadi 3,723 sen atau US$0,043 per kilowatt jam mulai 1 Januari nanti.
Mengutip AFP, Jumat (15/10), pemangkasan ini menjadi pengurangan terbesar sejak pungutan hijau diperkenalkan pada 2000 silam untuk membantu transisi ekonomi teratas Eropa dari bahan bakar fosil menuju sumber energi yang lebih bersih.
Menteri Ekonomi Jerman Peter Altmaier baru-baru ini mengatakan bahwa biaya tambahan EEG harus dihapus sepenuhnya selama beberapa tahun ke depan agar listrik tetap terjangkau.
Ia menyebut pemerintahannya akan memberikan subsidi di samping memungut pajak emisi karbon yang diperkenalkan pada awal 2021 lalu.
Jerman saat ini memiliki tagihan listrik tertinggi di Uni Eropa. Kian mendekatnya musim dingin, makin besar pula tekanan pemerintah untuk membantu mengurangi krisis harga energi yang membayangi.
Harga gas di Eropa akhir-akhir ini melonjak karena kenaikan permintaan seiring pemulihan ekonomi dan relaksasi pengetatan covid-19. Di sisi lain, stok juga masih rendah.
Harga grosir gas alam, yang menjadi indikator utama untuk harga energi secara keseluruhan di Eropa, naik lebih dari tiga kali lipat tahun ini. Tidak hanya itu, harga minyak dan batu bara juga melonjak, memicu kekhawatiran atas lonjakan inflasi dan tagihan energi yang meroket.
Para pemimpin Uni Eropa rencananya membahas masalah energi pada pertemuan minggu depan. Komisi Eropa telah mengusulkan agar negara-negara anggota untuk sementara mengurangi pajak dan retribusi untuk membantu menurunkan tagihan energi rumah tangga dan bisnis.
Di Prancis, pemerintah telah berjanji untuk menyetop kenaikan harga lebih lanjut untuk gas dan listrik hingga April nanti.