REKOMENDASI SAHAM

Rekomendasi Pilihan Saham Cuan Pekan Ini

CNN Indonesia
Senin, 18 Okt 2021 07:16 WIB
Analis menyebut sejumlah saham akan bersinar pada pekan ini. Ilustrasi. (CNN Indonesia/Hesti Rika).
Jakarta, CNN Indonesia --

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,11 persen ke 6.633 pada akhir perdagangan Jumat (15/10) pekan lalu. Investor asing mencatatkan beli bersih atau net buy senilai Rp1,5 triliun.

Kepala Riset Praus Capital Alfred Nainggolan mengatakan penguatan IHSG Jumat lalu telah menjadi kenaikan hari ke-13 indeks secara berturut-turut.

Indeks telah naik hingga 8,5 persen dalam kurun waktu tersebut. Dengen itu, ia memproyeksikan IHSG akan mengalami koreksi teknikal dengan level support kuat di 6.500.

"Prediksi koreksi tersebut bersifat jangka pendek, mengingat di pekan-pekan berikutnya akan menjadi puncak rilis performa emiten triwulan 3 yang menurut kami akan menjadi katalis positif bagi pasar," kata Alfred kepada CNNIndonesia.com, Sabtu (16/10).

Ia pun memperkirakan aksi ambil untung atau profit taking akan banyak mewarnai pergerakan indeks. Ini dilakukan dalam rangka memanfaatkan momentum tekanan ekonomi akibat naiknya sejumlah harga komoditas.

Pekan ini, tambahnya, IHSG diproyeksikan akan bergerak dalam rentang 6.500 hingga 6.740. Indeks dinilai akan memiliki peluang untuk menembus All Time High yang pernah dicetak pada 2018 lalu.

Alfred menekankan kemungkinan tersebut akan terjadi bilamana investor asing masih melakukan pembelian secara masif. Ia pun mengingatkan kembali kemungkinan indeks untuk tertekan lebih besar terjadi pada pekan ini.

Menurut RTI Infokom, dalam sepekan terakhir jumlah beli bersih investor asing telah mencapai Rp4,77 triliun. Angka ini telah menguasai 76,32 persen aksi beli investor asing selama sebulan yang mencapai Rp6,25 triliun.

Ia pun membeberkan sejumlah katalis positif yang akan mendorong indeks pada pekan ini. Di antaranya pandemi covid-19 yang semakin mereda di Tanah Air hingga aksi moneter Bank Sentral Amerika Serikat tapering off yang sudah semakin jelas waktu pelaksanaannya.

"Tapering sudah tidak lagi jadi ancaman bagi investor sebab substansi tapering adalah untuk kepastian pulihnya ekonomi," kata Alfred.

Secara historis, IHSG justru mengalami reli kenaikan pada semester 1 2014 pasca tapering dilakukan The Fed pada Desember 2013. Sehingga ia menilai aksi ini sudah tidak lagi mengancam investor.

Sementara itu, inflasi dan krisis energi yang melanda sejumlah negara diperkirakan akan menjadi katalis negatif bagi indeks. Ia menilai emiten pertambangan tentu akan terpengaruh dengan sentimen ini.

Namun ia melihat performa keuangan emiten pertambangan baru mulai akan terlihat pada triwulan 4 2021 dan puncaknya pada triwulan 1 2022. Sehingga ini akan menjadi sentimen kuat untuk menopang harga saham tersebut.

Alfred merekomendasikan sejumlah emiten yang layak untuk dikoleksi pada pekan ini. Di antaranya PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) dengan target price di level 2.400.

Kemudian disusul oleh PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) ditargetkan di level 1,770. Walau ditutup melemah pada pekan lalu, ia merekomendasikan PT Indofood Sukses Makmur (INDF) untuk dikoleksi dengan target di level 7.800.

Emiten kertas menjadi pilihan Alfred selanjutnya. PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) kini berada di level 9.025 dan ditargetkan pada level 10.250.

Sementara PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) diperkirakan akan menyentuh target di level 11 ribu, setelah pekan lalu ditutup melemah pada posisi 8.500.

Emiten semen seperti PT Semen Indonesia (Persero) Tbk atau SMGR dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) menjadi emiten terakhir yang direkomendasikan untuk dimiliki. Keduanya diperkirakan akan menyentuh target price masing-masing pada level 9.300 untuk SMGR dan 10.450 untuk INTP.

Dua Sentimen Positif Indeks


BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :