Analis OSO Sekuritas Riska Afriani menilai indeks akan berada pada posisi support 6.530 hingga resistance 6.756. Ia melihat terdapat dua sentimen positif yang akan mempengaruhi indeks dalam negeri.
"Saya melihat bahwa dalam sepekan ke depan pergerakan harga komoditas akan menjadi sentimen positif dan menguatnya daya beli masyarakat terlihat dari permintaan yang sudah mulai membaik," ujar Riska.
Sementara itu, sentimen luar negeri akan dipengaruhi oleh sejumlah data ekonomi Amerika Serikat yang akan segera rilis, seperti penjualan rumah, kepercayaan konsumen, durable goods order, hingga initial jobless claim.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Data-data itu ia perkirakan menjadi sentimen positif bagi IHSG.
Lihat Juga : |
Ia pun meyakini bahwa aksi tapering The Fed sudah tidak akan mempengaruhi indeks dalam negeri. Ini terbukti dengan kondisi market yang telah mengantisipasi hal tersebut dan investor asing nampaknya masih sangat percaya dengan IHSG.
Riska memperkirakan potensi indeks untuk menembus All Time High dapat terjadi pada pekan ini. Pasalnya sejumlah sektor telah menunjukkan penguatannya seperti sektor otomotif, pertambangan, properti, hingga perbankan.
"Akibat suku bunga kita yang rendah juga memang ini menjadi sentimen positif untuk menggerakkan sejumlah sektor. Kenapa baru terasa sekarang sebab di tahun ini sudah merasakan murahnya bunga kredit di berbagai sektor," ujar Riska.
Potensi window dressing, tambahnya, sudah mulai terjadi lebih awal dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Dalam pengamatannya jarang sekali terjadi potensi window dressing pada awal triwulan 3.
Sementara tahun ini IHSG sudah menunjukkan penguatan yang signifikan pada bulan Oktober.
Sejumlah emiten direkomendasikan untuk dimiliki dalam jangka menengah hingga akhir tahun. Seperti PT Bank Mandiri (Persero) Tbk atau BMRI dengan target price 7.450, kini BMRI menduduki level 7.150.
Kemudian emiten perseroan telekomunikasi PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk atau TLKM yang ditargetkan akan menyentuh 4.150.
Lalu ada saham pertambangan seperti PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) dengan target 2.750 dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dengan target 2.400.
PT Adhi Karya (Persero) Tbk atau ADHI ditargetkan akan menyentuh level 1.400, kini ADHI berada di posisi 1.185 setelah ditutup menguat 0,42 persen pada pekan lalu.
Riska merekomendasikan saham yang sedang hangat diperbincangkan yakni PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR). Perusahaan asal Belanda ini telah naik 9,77 persen dalam sepekan dan bahkan sudah naik 34,66 persen dalam sebulan. Ia menargetkan UNVR akan berada di posisi 5.500.
(fry/agt)