Wakatobi, Boba dan Rumput Laut Nelayan Jumali

Tiara Sutari | CNN Indonesia
Kamis, 21 Okt 2021 07:13 WIB
Nelayan di Wakatobi membudidayakan rumput laut yang bisa dijadikan pangan olahan, salah satunya adalah boba. KKP mendukung komoditas ini bisa diekspor.
Nelayan di Wakatobi membudidayakan rumput laut yang bisa dijadikan pangan olahan, salah satunya adalah boba. KKP mendukung komoditas ini bisa diekspor. (KKP).

Dukungan KKP untuk Budidaya

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) saat ini gencar meningkatkan budidaya di sektor rumput laut sebagai salah satu komoditas unggulan subsektor perikanan budidaya. Komoditas ini menyumbang pendapatan negara dan andalan ekspor di samping komoditas perikanan budidaya lainnya seperti udang, kepiting dan lobster.

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Tb Haeru Rahayu menjelaskan, dua dari tiga program terobosan yang diusung oleh KKP untuk memajukan sektor kelautan dan perikanan Indonesia bermuara pada perikanan budidaya.

Program terobosan ini meliputi pengembangan perikanan budidaya untuk ekspor yang didukung riset kelautan dan perikanan. Selain itu juga pembangunan kampung-kampung perikanan budidaya tawar, payau dan laut berbasis kearifan lokal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Rumput laut memiliki prospek yang sangat bagus, namun memerlukan pendekatan holistik terhadap seluruh pemangku kepentingan seperti jajaran Pemerintah Pusat dan Daerah, stakeholder, akademisi, pelaku bisnis, media hingga masyarakat," kata Tebe, panggilan akrabnya.

Menurutnya, untuk mencapai target produksi rumput laut yang diproyeksi meningkat dari 9,78 juta ton di 2019 menjadi 12,3 juta ton di 2024, KKP telah merancang rencana kerja melalui ekstensifikasi dan intensifikasi lahan budidaya. Caranya, dilakukan dengan peningkatan produktivitas maupun pembukaan lahan baru.

"Pemerintah melakukan intervensi dengan membangun lahan baru berupa kampung rumput laut yang diproyeksikan akan dibangun mulai tahun depan di Maluku Tenggara dan Sumba Timur. Namun demikian, untuk lokasi lain tidak akan kita tinggalkan," kata Tebe.

Juru Bicara Menteri KKP Wahyu Muryadi mengatakan, budidaya rumput laut bukanlah hal baru.

"Ini telah dilakukan masyarakat sejak tahun 1980 an, sehingga bukan sesuatu yang sulit untuk terus mengembangkan budidaya dan meningkatkan ekspor rumput laut lokal," katanya.

Dari data KKP, setidaknya ada empat jenis rumput laut yang berpotensi mendongkrak perekonomian Indonesia melalui ekspor.

Spesies rumput laut itu meliputi, Eucheuma cottonii penghasil karaginan, Gracilaria spp: penghasil agar-agar, Eucheuma spinosum: penghasil karaginan, dan Caulerpa spp: anti oksidan, anti hipertensi, pencegah rematik, antimikroba, anti tumor, dan meningkatkan stamina.

ilustrasi rumput lautilustrasi rumput laut. (Foto: iStockphoto/Fudio)

Wahyu menuturkan, rumput laut memang bisa diolah menjadi berbagai macam makanan. Dia mengharapkan Indonesia tak hanya mengekspor rumput laut semata, namun juga hasil olahkannya ke pelbagai negara.

"Harapannya seperti itu, sehingga bisa menjadikan rumput laut sebagai pengungkit ekonomi masyarakat pembudidaya pada khususnya, dan perekonomian daerah secara umum," kata dia.

"Harapannya seperti itu, sehingga bisa menjadikan rumput laut sebagai pengungkit ekonomi masyarakat pembudidaya pada khususnya, dan perekonomian daerah secara umum," kata dia.

 

(asa)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER