Pemerintah China memerintahkan pengusaha tambang batu bara mereka mengeruk batu bara sebanyak mungkin. Perintah mereka berikan melalui pengumuman Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional China.
Itu semua dilakukan demi mengatasi krisis energi yang melanda negeri mereka belakangan ini. Dalam pengumuman itu, pemerintah juga melarang perusahaan menutup tambang batu bara mereka supaya pasokan batu bara bisa aman sampai kuartal terakhir 2021
Krisis listrik melanda sejumlah wilayah di China selama beberapa waktu belakangan ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Krisis listrik itu telah memaksa pemerintah China untuk menjatah listrik selama jam sibuk dan menghentikan aktivitas produksi sejumlah pabrik.
Krisis membuat harga listrik di China naik sampai dengan 20 persen. Krisis juga membuat sejumlah perusahaan pembangkit listrik di China enggan menggenjot produksi mereka.
Keengganan dipicu oleh tingginya harga batu bara. Krisis listrik di ekonomi terbesar kedua di dunia turut berimbas pada rantai pasokan global.
Pemasok untuk perusahaan besar AS seperti Apple (AAPL) telah mengurangi tingkat produksi akibat masalah itu. Untuk mengatasi krisis itu, pemerintah China melakukan intervensi.
Produsen listrik tidak boleh begitu saja menaikkan harga tanpa izin pemerintah. Pada awal bulan lalu, China juga telah meminta pemerintah daerah Mongolia Dalam selaku wilayah penghasil batu bara terbesar ke dua di negara itu untuk memerintahkan lusinan perusahaan tambang di bawah naungan mereka menggenjot produksi emas hitam.
Sebagai informasi, krisis energi tidak hanya terjadi di China. Krisis juga terjadi di Eropa dan India.
Pihak berwenang India bahkan memperingatkan krisis berpotensi membuat harga listrik melonjak.
Lihat Juga : |