Jahja memperkirakan kinerja BCA akan lebih baik pada akhir tahun. Sebab, jumlah kasus covid-19 relatif rendah, sehingga pembatasan berpotensi terus dilonggarkan dan bisa menggairahkan dunia usaha lagi.
"Mudah-mudahan nanti juga diikuti pembukaan resto, hotel, wisata, karena ini penting untuk dorong income per kapita yang memberi multiplier effect," ucapnya.
Hal ini diyakini akan mendorong permintaan kredit dari dunia usaha dan masyarakat. Berdasarkan segmennya, ia memperkirakan permintaan kredit korporasi dan modal kerja akan naik lebih dulu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara permintaan kredit masyarakat, utamanya didorong oleh permintaan KPR untuk rumah pertama. Hal ini sudah tercermin dari hasil KPR BCA Online Expo, di mana nilai pengajuan kredit tembus Rp15 triliun hanya dalam tiga bulan.
"Nanti akan ada beberapa event juga yang kami adakan. KPR ini yang lebih cepat recover adalah kebutuhan rumah pertama, sementara KPR untuk investasi dan pengganti kredit modal kerja masih relatif hilang," jelasnya.
Sedangkan permintaan kredit yang mungkin belum akan pulih dengan cepat adalah KKB dan kartu kredit. Pertimbangannya, pemerintah memang memberi pembebasan PPnBM pada pembelian mobil, tapi industri masih perlu waktu untuk memenuhi permintaan masyarakat.
Untuk kartu kredit, tantangannya dari belum normalnya aktivitas belanja offline masyarakat. Padahal, ia mencatat belanja offline seperti makan di restoran dan kafe, belanja di mal, perjalanan liburan entah beli tiket dan menginap di hotel, punya sumbangan yang besar ke outstanding kartu kredit.
"Memang sekarang ada transaksi online, tapi jumlah transaksinya tidak sebanyak offline, size-nya juga kecil-kecil, belanja online kan tidak jutaan, kebanyakan puluhan ribu, ratusan ribu. Belum lagi ada pembayaran online pakai wallet-wallet digital, jadi dia bersaing lebih ketat," terangnya.
Direktur BCA Vera Eve Lim menambahkan secara keseluruhan BCA masih optimis mengejar target pertumbuhan kredit di rencana bisnis bank (RBB) 2021 sebesar 4-6 persen.
"Sekarang sudah 4 persen, mudah-mudahan, insyaAllah bisa capai target kita di 2021. Sedangkan untuk RBB 2022 sedang dikerjakan," pungkasnya.