INKA Belum Taksir Kerugian Tabrakan LRT di Cibubur
Direktur Utama PT INKA (Persero) Budi Noviantoro mengaku hingga kini belum menaksir total kerugian atas tabrakan di lintas rel terpadu (LRT) Jabodebek jalur layang ruas Munjul, Cibubur, Jakarta Timur.
Direktur Utama PT INKA (Persero) Budi Noviantoro menyebut total kerugian baru bisa ditaksir setelah tim investigasi melakukan identifikasi lanjutan. Sejauh ini, ia menyebut kecelakaan itu mengakibatkan kerusakan di area kabin kereta.
"Belum tahu saya, tim kami berangkat malam ini, mungkin malam baru kalkulasinya," ujarnya pada konferensi pers daring, Senin (25/10) sore.
Menurut dia, dugaan awal penyebab kecelakaan adalah human error di mana masinis mengemudi terlalu cepat. Ia memastikan tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut.
Masinis yang bertugas, lanjutnya, mengalami luka ringan dan sudah dilarikan ke Rumah Sakit (RS). "Ini terindikasi ada human error di mana masinis saat melansir kecepatan melebihi," imbuhnya.
Sebelumnya, Kereta ringan lintas rel terpadu (LRT) Jabodebek mengalami kecelakaan di jalur layang ruas Munjul, Jakarta Timur, Senin (25/10). Dua kereta LRT dilaporkan tengah dalam tahap uji coba.
"Betul. Jadi di LRT Munjul ya. Damkar kita luncurkan satu unit dari rescue dari sektor Cipayung untuk ke lokasi," terang Kepala Seksi Operasional Pemadam Kebakaran Jakarta Timur Gatot Sulaeman saat dihubungi.
Selain INKA, PT Adhi Karya Tbk (Persero) juga mengaku sedang menginvestigasi tabrakan kereta lintas rel terpadu (LRT) Jabodebek di jalur layang ruas Munjul, Cibubur, Jakarta Timur.
"Sedang diinvestigasi bersama-sama (dengan INKA)," ungkap Direktur Utama Adhi Karya Entus Asnawi Mukhson kepada CNNIndonesia.com.
Entus enggan menjelaskan lebih lanjut mengenai hasil sementara investigasi tersebut. Namun, ia memastikan akan ada penjelasan resmi setelah proses investigasi.