Analisis Dahlan Iskan soal Wacana Pelita Gantikan Garuda

CNN Indonesia
Selasa, 26 Okt 2021 14:09 WIB
Menteri BUMN era SBY, Dahlan Iskan menduga wacana pergantian operasi Garuda oleh Pelita Air disebabkan oleh masalah bahan bakar dan utang Rp12 triliun.
Menteri BUMN era SBY, Dahlan Iskan menduga wacana pergantian operasi Garuda oleh Pelita Air disebabkan oleh masalah bahan bakar dan utang Rp12 triliun. (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri BUMN era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Dahlan Iskan buka suara soal wacana pergantian operasional PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk oleh Pelita Air Service (PAS).

Ia menduga salah satu pertimbangan untuk melakukan penggantian tersebut adalah masalah bahan bakar. Dahlan dalam catatan di blognya Disway menyatakan Pertamina saat ini memiliki piutang Rp12 triliun kepada Garuda.

Itu merupakan piutang penjualan bahan bakar pesawat ke maskapai tersebut. Keberadaan piutang tersebut menyulitkan Pertamina.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pasalnya, di tengah kinerja keuangan yang sempat rugi pada tahun lalu, keberadaan piutang itu dinilainya tidak masuk akal dan melanggar prinsip sebuah perusahaan.

Bagaimana mungkin sebuah perusahaan yang rugi memiliki tagihan yang begitu besar. Dahlan mengatakan Pertamina bukan merupakan lembaga keuangan yang boleh memberikan pinjaman.

Selain itu, peraturan pajak juga melarang sebuah perusahaan memberikan pinjaman ke perusahaan lain dalam bentuk seperti yang dilakukan Pertamina ke Garuda.

Dahlan mengaku tak tahu alasan kenapa Pertamina mau memberikan utang sebesar itu. Ia hanya menduga itu semua dilakukan karena ada perintah dari pemerintah selaku pemegang saham perusahaan.

Kalau dugaan benar, Dahlan mengatakan Pertamina pasti punya perintah tertulis yang jadi dokumen keuangan. Kalau ada dokumen perintah, itu baik bagi Pertamina.

[Gambas:Video CNN]

Seandainya nanti Garuda benar-benar ditutup, Pertamina bisa menagih piutang itu ke pemerintah. Memang, Pertamina bisa saja tak menerima dana tunai dari penagihan piutang itu.

Mereka bisa dapat potongan kewajiban bayar dividen ke pemerintah. Pertamina tetap dianggap membayar dividen setara dengan piutang yang mereka berikan ke Garuda.

Lalu bagaimana kalau Pelita menggantikan Garuda?

Dahlan mengatakan itu semua justru memudahkan Pertamina. Kalaupun nanti Pertamina tetap harus mengirimkan bahan bakar, perhitungan akuntansinya menjadi lebih mudah.

Piutang bahan bakar Pertamina ke Pelita nantinya bisa diputuskan dalam RUPS menjadi sebuah tambahan modal bagi Pelita. Hal itu berbeda jika Garuda tak ditutup.

Dahlan juga mengatakan dengan mengubah Pelita menjadi 'Garuda Baru' persoalan manajemen juga menjadi lebih mudah. Pasalnya, Pelita tidak punya beban masa lalu.

Saat ini Pelita masih langsing sehingga bisa mencari pesawat yang lebih murah dan tenaga yang lebih selektif.

Poin besar lain, Pertamina memiliki anak usaha penerbangan besar.

(agt/agt/sfr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER