Kementerian Investasi/BKPM akan melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan perusahaan manufaktur produk teknologi asal Taiwan, Foxconn. MoU terkait rencana investasi Foxconn di Indonesia.
Investasi akan berfokus pada baterai listrik, mobil dan motor listrik, hingga suku cadang peralatan komunikasi. Menteri Investasi Bahlil Lahadalia memastikan Foxconn akan masuk dan berinvestasi di Tanah Air.
Namun demikian, ia belum dapat merinci nilai dan kapan investasi tersebut akan dimulai.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita sudah tanda tangan kesepakatannya tetapi belum dalam bentuk MoU. Yakin mereka masuk, tapi kami belum bisa umumkan secara detail. Mudah-mudahan tahun ini," kata Bahlil dalam keterangan resmi, Kamis (4/11).
Ia mengatakan investasi ini bahkan mendapat perhatian khusus dari Presiden Joko Widodo. Presiden katanya, memerintahkan untuk menarik Foxconn agar mau berinvestasi di Indonesia.
Nantinya Foxconn akan bekerja sama dengan pengusaha nasional dan pengusaha lokal seperti UMKM. Sehingga Foxconn tidak hanya membangun industri mobil listrik, melainkan juga membangun industri komponen dan bahan baku.
Selain itu, Bahlil mengungkapkan akan ada investasi kendaraan listrik dari produsen dunia lainnya yang akan masuk. Sebab ia menilai Indonesia memiliki potensi yang cukup besar untuk menjadi pemain utama industri mobil listrik di dunia.
"Kemarin saya baru pulang dari Jerman, bicara dengan Volkswagen dan BASF, mereka konfirmasi masuk ke Indonesia dan menjadi bagian rantai pasok untuk baterai mobil listrik. Mereka masuk pada bagian rantai pasok hilir, bukan hulunya. Ini yang akan memerlukan kolaborasi. Ke depan ini jadi target kami," jelas Bahlil.
Sebelumnya, Chairman Foxconn Young Liu mengatakan pihaknya menyanggupi untuk membangun industri baterai dan kendaraan listrik di Indonesia. Bahkan mereka bersedia untuk membangun pabrikan kendaraan roda dua maupun roda empat.
"Kami sangat antusias. Indonesia adalah negara dengan potensi yang luar biasa. Saya yakin ke depan akan ada mobil listrik yang dibuat di Indonesia dengan desain sesuai minat masyarakat Indonesia," kata Liu seperti dikutip dari Antara, Minggu (24/10).
Ia pun menegaskan Foxconn akan membangun keseluruhan industri kendaraan listrik, tidak hanya merakit kendaraan saja. Bahlil mengatakan Indonesia memiliki keunggulan dari segi sumber daya alam untuk bahan baku baterai listrik.
Diharapkan dengan investasi Foxconn dapat membuat pemerataan infrastruktur di daerah hingga pertumbuhan masyarakat kelas menengah.