Pemerintah Genjot Proyek Berkelanjutan untuk Jawab Perubahan Iklim

SMI | CNN Indonesia
Sabtu, 06 Nov 2021 16:00 WIB
SDG Indonesia One merupakan platform PT SMI untuk pendanaan terintegrasi guna mendukung pembangunan infrastruktur yang berorientasi terhadap pencapaian SDGs.
Ilustrasi. PT SMI memiliki 18 proyek pembiayaan terkait dengan pembangunan berkelanjutan saat ini dengan total nilai proyek mencapai lebih dari US$3,6 juta. (Foto: PT SMI)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah terus menggenjot pembiayaan pada proyek-proyek berkelanjutan guna mendukung target net zero emission pada 2060 mendatang. Kebutuhan dana yang besar dalam mengatasi perubahan iklim juga menjadi salah satu isu penting.

"Kami mengkalkulasi berapa besar kita membutuhkan pendanaan untuk mengurangi emisi sesuai komitmen di Paris Agreement. Contohnya, untuk mengurangi 29 persen butuh US$ 365 miliar pembiayaan, sementara dengan target 41 persen membutuhkan lebih banyak lagi, yaitu US$ 479 miliar," ujar Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan RI dalam acara CNBC's Sustainable Future Forum: Providing Energy, Selasa (19/10) lalu.

Guna mencapai tujuan tersebut, Kementerian Keuangan dan PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) sejak 2018 telah membentuk sekaligus mengelola platform SDG Indonesia One (SIO), yang merupakan platform kerja sama pendanaan yang terintegrasi untuk mendukung pembangunan infrastruktur yang berorientasi terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals) di Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pendanaan yang terintegrasi ini berasal dari berbagai sumber, antara lain dana privat, filantropis, lembaga donor, lembaga keuangan multilateral dan bilateral, dan lainnya.

Hingga 2021, total komitmen pendanaan yang telah terhimpun mencapai US$3,25 miliar yang telah digunakan untuk mendukung pengembangan 39 proyek dan pembiayaan kepada 7 proyek berorientasi SDG.

Salah satu program terbaru yang dilaksanakan yakni kerja sama antara PT SMI dan Bloomberg Philantrophies dalam pelaksanaan Program Desa Bakti Untuk Negeri (DBUN) III - Bajo Climate Village Program.  Ini merupakan sebuah program adaptasi dan mitigasi perubahan iklim di dalam komunitas masyarakat pesisir.

Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan Rionald Silaban mengatakan SIO bertujuan menggalang dana bagi proyek-proyek pembangunan di Indonesia sehingga mendukung SDGs melalui pengembangan proyek yang berfokus pada keberlanjutan.

"Dalam mendukung pencapaian target SDGs, salah satu upaya PT SMI dalam menghimpun pendanaan adalah melalui inovasi platform SDG Indonesia One (SIO) sebagai media multistakeholder dalam menghimpun pendanaan dari investor, donor dan filantropis untuk disalurkan kepada proyek-proyek infrastruktur di Indonesia yang mendukung SDGs," ujarnya.

Saat ini, lanjut Rionald, pembiayaan perubahan iklim merupakan langkah yang harus dilakukan oleh semua negara, termasuk Indonesia sebagai negara berkembang.

Menuju transisi ekonomi rendah karbon, Kementerian Keuangan pun melakukan penandaan anggaran mitigasi dan adaptasi perubahan iklim (climate budget tagging) lewat dukungan United Nations Development Programme (UNDP). Kegiatan tersebut sudah mulai dilaksanakan sejak 2016 dan hasilnya dipublikasikan dalam bentuk buku laporan yang diterbitkan setiap tahun.

"Sistem penandaan anggaran perubahan iklim merupakan suatu upaya untuk mendukung pengelolaan anggaran perubahan iklim agar lebih terukur. Sistem ini mampu melacak alokasi anggaran mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, serta menyajikan data kegiatan, output, dan besaran anggaran yang dialokasikan pemerintah," imbuhnya.

Direktur Utama PT SMI Edwin Syahruzad, menyatakan bahwa PT SMI siap mendukung langkah pemerintah dalam memitigasi dan menjalankan program-program yang berkaitan dengan perubahan iklim lewat fasilitas pembiayaannya.

"Sebagai korporasi yang memiliki misi khusus di dalam sektor pembiayaan pembangunan, kami senantiasa mengedepankan inisiatif berkelanjutan atau pembangunan yang berorientasi pada aspek sustainability. Oleh karena itu, saat ini proyek-proyek yang berorientasi kepada transisi energi menjadi salah satu target kami, selain itu PT SMI juga sebagai emiten pertama yang menerbitkan Green Bond," ujarnya dalam kesempatan yang sama.

Sebagai informasi, PT SMI menerbitkan obligasi hijau (green bond) pada 2018 lalu dengan predikat "Medium Green" dari Center for International Climate Research-Oslo (CICERO).

Hasil obligasi tersebut digunakan untuk membangun proyek-proyek ramah lingkungan, antara lain Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTMH) Tunggang di Bengkulu, serta proyek transportasi LRT Jabodebek.

Selain itu, PT SMI telah melakukan berbagai inovasi pembiayaan berkelanjutan, salah satunya dengan berkontribusi pada proyek yang mampu menurunkan emisi karbon dan efek gas rumah kaca (climate change projects).

Komitmen PT SMI

Komitmen PT SMI ini tercermin dari portofolio proyek pembiayaan berkelanjutan yang dibiayai. Secara total ada 18 proyek pembiayaan berkelanjutan yang dibiayai oleh PT SMI saat ini dengan total nilai proyek mencapai lebih dari US$3,6 juta.

Hingga 2021, PT SMI telah aktif melakukan berbagai pencapaian terkait pembiayaan berkelanjutan. PT SMI turut berperan dalam program yang terkait dengan pengembangan energi geothermal.

Beberapa pencapaiannya yakni telah berlaku efektifnya penerusan pinjaman dan hibah program Geothermal Resource Risk Mitigation (GREM) yang merupakan program pembiayaan eksplorasi panas bumi pertama di Indonesia, serta Grant Agreement program Geothermal Energy Upstream Development Project (GEUDP) antara Bank Dunia dan PT SMI dengan melibatkan PT Geo Dipa Energi (Persero) sebagai implementing agency program GEUDP.

Kemudian, salah satu portofolio pembiayaan PT SMI, yakni proyek Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Dieng Small-scale 1x10 MW yang dikembangkan PT Geo Dipa Energi (Persero) melakukan first blow sebagai tahapan komisioning sebelum PLTP ini secara resmi beroperasi.

PT SMI juga menunjukkan komitmennya pada tahun ini dengan dilakukannya penandatanganan Fasilitas Dukungan Pembiayaan bagi PT Medco Power Solar Sumbawa (MPSS/Medco Group) untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) kapasitas 26 MWp, dan bagi PT Brantas Prospek Energi (BPE/Brantas Group) untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Maiting Hulu-2 kapasitas 2x4 MW di Toraja Utara, Sulawesi Selatan.

Selain itu, telah dilakukan juga penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) Kerja Sama Pengembangan Infrastruktur Berwawasan Lingkungan antara PT SMI dan PT Brantas Abipraya, dimana PT SMI akan mendukung investasi dan pengembangan infrastruktur hijau oleh PT Brantas Abipraya, termasuk di dalamnya Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), penerangan jalan umum, energi terbarukan, dan lainnya.

Tak hanya itu, proyek Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) Wapeko 1 x 3.5 MW di Merauke milik PT Merauke Narada Energi yang dibiayai oleh PT SMI juga telah menyokong gelaran Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-20 di Papua pada tanggal 2-15 Oktober 2021 dengan memasok energi bersih berbasis biomassa.

(asa)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER