Anggota Komnas HAM Saksikan Antrean Panjang BBM di Sorong Papua Barat

CNN Indonesia
Senin, 08 Nov 2021 13:40 WIB
Komisioner Komnas Hak Asasi Manusia (HAM) Beka Ulung Hapsara ikut mengantre demi membeli BBM di Sorong, Papua Barat
Komisioner Komnas Hak Asasi Manusia (HAM) Beka Ulung Hapsara ikut mengantre demi membeli BBM di Sorong, Papua Barat. Ilustrasi. (CNN Indonesia/Farida).
Jakarta, CNN Indonesia --

Komisioner Komnas Hak Asasi Manusia (HAM) Beka Ulung Hapsara mengaku ikut mengantre untuk mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) di Sorong, Papua Barat. Hal ini diungkapkan lewat Twitter, @bekaulunghapsara.

"Ikut antrean panjang berburu BBM di Sorong. Biar lancar perjalanannya dan tidak perlu dorong-dorong mobil kalau kehabisan bensin di tengah jalan," ungkap Beka, dikutip dari Twitter, Senin (8/11).

CNNIndonesia.com telah mendapatkan persetujuan Beka untuk mengutip cuitannya di Twitter.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lebih lanjut, Beka mengaku mengantre hingga 1,5 jam di kawasan Aimas, Sorong. Ia mengaku membeli BBM Pertalite sebesar Rp300 ribu.

"Tadi kami bisa beli Rp300 ribu, Pertalite, full tank," imbuh Beka.

Sebelumnya, Area Manager Communication Relations and CSR PT Pertamina Patra Niaga Sub Holding Commercial and Trading Regional Papua Maluku Edi Mangun mengatakan stok BBM di terminal bahan bakar Kota Sorong, Papua Barat mampu bertahan empat sampai lima hari ke depan.

Ia menjelaskan kapal pengangkut BBM akan bongkar muat hari ini. Lalu, kapal tanker pengangkut BBM dari Fuel Terminal Integrated Wayame akan melakukan bongkar muatan di Sorong pada 9 November 2021.

Edi meminta masyarakat Kota Sorong dan sekitarnya agar jangan mempercayai informasi terkait terjadinya kelangkaan BBM. Pasalnya, informasi tersebut dapat membuat panik dan menyebabkan antrean mengular di depan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).

Kondisi itu dapat dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab dengan menjual BBM Pertalite dengan harga yang jauh di atas harga kewajaran.

"Menyikapi informasi yang beredar tentang kelangkaan BBM, dengan ini kami nyatakan itu merupakan berita bohong dan masyarakat telah termakan berita yang tidak dapat dipertanggungjawabkan sehingga berbondong-bondong mengantre BBM," ujar Edi dalam keterangan yang dikutip dari Antara.

[Gambas:Video CNN]

(aud/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER