Rupiah Menguat ke Rp14.260 per Dolar AS

CNN Indonesia
Senin, 08 Nov 2021 16:09 WIB
Rupiah berada di level Rp14.260 per dolar AS pada perdagangan pasar spot, Senin (8/11) sore, menguat 71 poin atau 0,5 persen dari akhir pekan kemarin.
Rupiah berada di level Rp14.260 per dolar AS pada perdagangan pasar spot, Senin (8/11) sore, menguat 71 poin atau 0,5 persen dari akhir pekan kemarin. Ilustrasi. (CNN Indonesia/Hesti Rika).
Jakarta, CNN Indonesia --

Nilai tukar rupiah berada di level Rp14.260 per dolar AS pada perdagangan pasar spot, Senin (8/11) sore. Posisi ini menguat 71 poin atau 0,5 persen dari Rp14.331 per dolar AS pada perdagangan sebelumnya.

Begitu juga dengan kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan rupiah di posisi Rp14.268 per dolar AS atau menguat dari sebelumnya, yakni Rp14.374 per dolar AS.

Sementara, mayoritas mata uang di kawasan Asia bergerak menguat terhadap dolar AS. Rinciannya, peso Filipina menguat 0,33 persen, ringgit Malaysia menguat 0,05 persen, dolar Singapura menguat 0,03 persen, dan won Korea Selatan menguat 0,19 persen, dan rupee India menguat 0,51 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian, yen Jepang melemah 0,11 persen dan dolar Hong Kong melemah 0,05 persen.

Sementara, mata uang di negara maju bergerak bervariasi. Euro Eropa menguat 0,02 persen, poundsterling Inggris melemah 0,15 persen, franc Swiss melemah 0,14 persen, dolar Australia melemah 0,05 persen, dan dolar Kanada menguat 0,01 persen.

Analis sekaligus Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan dolar AS bergerak stabil di tengah rencana The Fed melakukan tapering pada akhir November 2021. Dengan demikian, rupiah berhasil bergerak di zona hijau sore ini.

"Dolar AS membuat awal yang stabil pada Senin karena pedagang mata uang mencari jalan antara proyeksi tingkat volatilitas pasar dan bank sentral berjanji untuk menunggu dan melihat meskipun inflasi melonjak," ungkap Ibrahim dalam risetnya.

[Gambas:Video CNN]

Sementara, ia mengatakan investor sedang mencerna data pekerja AS non pertanian dan pegawai pemerintah atau non farm payroll (NFP) yang rilis pada akhir pekan lalu. Berdasarkan catatan pemerintah AS, tenaga kerja non pertanian meningkat lebih tinggi dari perkiraan dan tingkat pengangguran turun.

Dari internal, Ibrahim memproyeksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV 2021 membaik dibandingkan kuartal III 2021 yang sebesar 3,51 persen secara tahunan. Hal ini didorong oleh aktivitas Natal dan tahun baru.

Namun, Ibrahim menyebut potensi pertumbuhan ekonomi kuartal IV 2021 tak terlalu kencang karena konsumsi masyarakat belum pulih sepenuhnya. Terlebih, ada ancaman gelombang ketiga covid-19.



(aud/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER