Sri Mulyani Perintahkan SMI Perkuat Sistem Kesehatan di Daerah

CNN Indonesia
Rabu, 10 Nov 2021 13:35 WIB
Menkeu Sri Mulyani memerintahkan PT Sarana Multi Infrastruktur bekerja sama dengan Kemenkes dan pemerintah daerah membuat program kesehatan di daerah.
Menkeu Sri Mulyani memerintahkan PT Sarana Multi Infrastruktur bekerja sama dengan Kemenkes dan pemerintah daerah membuat program kesehatan di daerah. (CNN Indonesia/ Adhi Wicaksono).
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Keuangan Sri Mulyani memerintahkan PT Sarana Multi Infrastruktur atau SMI bekerja sama dengan Kementerian KeuanganKementerian Kesehatan dan pemerintah daerah membuat program kesehatan di daerah. Perintah ia keluarkan supaya sistem kesehatan di dalam negeri bisa terbangun dengan baik.

Sri Mulyani juga menyatakan perintah ia berikan karena banyak ahli kesehatan dunia memperkirakan pandemi covid-19 tidak akan jadi wabah penyakit terakhir. Pandemi lain di masa depan masih mungkin saja dapat terjadi.

Karena itu, ia menekankan pentingnya dunia dalam mempersiapkan diri dengan baik untuk menghadapi pandemi di masa depan. Ia mengatakan dalam pertemuan negara-negara G20 beberapa waktu lalu, kesiapan menghadapi pandemi secara global sudah dibahas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tidak hanya sekedar membangun rumah sakit, namun membuat program agar kemampuan pemerintah daerah hingga pelayanan kesehatan dasar bisa menjadi sistem kesehatan yang handal, mendeteksi sejak dini dan mencegah penularan," Sri Mulyani dalam webinar Indonesia Sustainable Development Day 2021, Rabu (10/11).

Ia juga menyoroti sejumlah kasus penyakit yang masih menjadi momok bagi sektor pelayanan kesehatan di Indonesia, seperti angka kematian ibu saat melahirkan, stunting, hingga tuberculosis.

Sebagai Presidensi G20 2022, Sri Mulyani mengatakan pemerintah Indonesia akan membahas kesiapan negara-negara dunia dalam menghadapi pandemi di masa yang akan datang. Persiapan yang dapat dilakukan seperti struktur, tata kelola, dan pendanaan bidang kesehatan.

Ia mengatakan kesiapan menghadapi pandemi penting untuk dibahas sebab lembaga dunia seperti Badan Kesehatan Dunia (WHO) hingga Bank Dunia (WB) ia nilai masih bekerja secara terpisah.

[Gambas:Video CNN]

Kondisi itu membuat respons dunia terhadap pandemi covid kemarin menjadi sangat lambat.

Selain kesiapan, ia pun mendorong setiap negara untuk mendapat akses vaksin secara merata. Sebab hingga kini masih ada negara dengan persentase vaksin di bawah 5 persen dari total populasi.

"Kalo ada negara yang belum divaksinasi maka virus ini akan dapat bermutasi dan bertahan. Jadi covid-19 sebagai pandemi tidak akan berakhir selama seluruh negara belum bisa mencapai herd immunity. Itu pelajaran yang luar biasa penting," pungkasnya.

(fry/agt)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER