Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.253 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Rabu (10/11) sore. Posisi ini melemah 4 poin atau 0,03 persen dari Rp14.249 per dolar AS pada Selasa (9/11).
Sementara kurs referensi Bank Indonesia (BI), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) yang menempatkan rupiah di posisi Rp14.253 per dolar AS atau melemah dari Rp14.233 per dolar AS pada Selasa kemarin.
Sementara, mayoroitas mata uang di Asia bergerak bervariasi terhadap dolar AS. Tercatat, won Korea Selatan melemah 0,32 persen, baht Thailand menguat 0,09 persen, yen Jepang melemah 0,2 persen, peso Filipina menguat 0,06 persen, dolar Singapura melemah 0,01 persen, dan ringgit Malaysia melemah 0,07 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian, rupee India melemah 0,32 persen, yuan China menguat 0,01 persen, dan dolar Hong Kong menguat 0,02 persen.
Sementara, sebagian besar mata uang di negara maju bergerak melemah terhadap dolar AS. Dolar Kanada menguat 0,17 persen, euro Eropa melemah 0,21 persen, franc Swiss melemah 0,15 persen, dolar Australia melemah 0,05 persen, dan poundsterling Inggris melemah 0,1 persen.
Senior Analyst DC Futures Lukman Leong mengatakan rupiah wajar bergerak melemah hari ini. Pasalnya, mayoritas investor sedang mengantisipasi data inflasi AS.
"Dolar AS rebound hari ini setelah melemah di beberapa sesi sebelumnya oleh risk appetite," kata Lukman kepada CNNIndonesia.com.
Ia mengatakan pasar berekspektasi inflasi AS lebih tinggi dari sebelumnya. Hal itu akan memberikan tekanan pada kebijakan suku bunga The Fed.
"(Data inflasi) cenderung menguatkan dolar AS oleh ekspektasi inflasi yang lebih tinggi," jelas Lukman.
(aud/agt)