Analis Sucor Sekuritas Hendriko Gani mengungkapkan indeks masih akan terus menguji resistance beberapa hari ke depan. "IHSG akan menguji resistance all time high di level 6.713 dengan support 6.590," kata Hendriko.
Ia juga menilai kebijakan tapering The Fed tidak akan menjadi sentimen buruk bagi indeks dalam negeri. Sebab, tapering yang dilakukan lebih kecil dari ekspektasi pasar.
Dana asing dinilai akan mendorong pergerakan indeks lebih kuat selama sepekan ke depan. Hal ini terlihat dari aliran dana asing yang kembali mencatatkan posisi hijau pada pekan lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
Selain itu, katalis positif emiten komoditas juga akan datang dari harga komoditas yang masih tinggi.
"Harga komoditas masih cukup tinggi di level ini dan masih bisa menjadi katalis positif bagi pergerakan emiten komoditas," jelasnya.
Hendriko membeberkan sejumlah emiten yang layak untuk dikoleksi hingga akhir tahun. PT Arwana Citramulia Tbk (ARNA) dengan target harga di 1.000. Kini, ARNA berada di posisi 860.
Kemudian, BBNI sebesar 8.000. Pekan lalu BBNI ditutup melemah 1,78 persen dan saat ini berada di posisi 6.900.
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk atau BMRI dengan target harga di 9.000. Kini, BMRI berada di posisi 7.100 atau melemah 1,73 persen pada Jumat lalu. PT Astra International Tbk (ASII) dengan target di 7.000.
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk menjadi emiten berikutnya yang direkomendasikan dengan target di 11.000. Terakhir PT United Tractors Tbk (UNTR) dengan target harga di posisi 29.500.