Anak Perusahaan Adhi Karya Bakal IPO Tahun Ini

CNN Indonesia
Rabu, 17 Nov 2021 13:11 WIB
Anak usaha Adhi Karya, PT Adhi Commuter Properti akan segera melantai di bursa pada tahun ini. Perusahaan ini akan menggunakan kode ADCP di bursa saham. Ilustrasi. (ANTARA FOTO/M RISYAL HIDAYAT).
Jakarta, CNN Indonesia --

Direktur Utama PT Adhi Karya (Persero) Tbk Entus Asnawi Mukhson mengatakan anak perusahaannya, PT Adhi Commuter Properti akan segera melantai di bursa pada tahun ini. Perusahaan ini nantinya akan menggunakan kode ADCP di bursa saham.

PT Adhi Commuter Properti adalah anak usaha Adhi Karya yang bergerak di bidang pengembangan properti dan berfokus pada kawasan hunian terintegrasi dengan transportasi umum.

Direktur Operasi II Adhi Karya Pundjung Setya Brata mengatakan dalam membangun hunian pihaknya mengusung konsep transit oriented development (TOD) agar masyarakat dapat bepergian ke tempat aktivitasnya dengan lebih mudah.

"Kita akan bangun ekosistem yang bagus bagi transportasi massal sehingga masalah biaya transportasi yang mahal bisa dipangkas dengan konsep ini," kata Pundjung dalam Adhi Karya Public Expo 2021, Rabu (17/11).

Dikutip dari laman LRT City, terdapat sejumlah hunian yang sedang dikembangkan ADCP di beberapa wilayah di antaranya Sentul, Bekasi, Jatibening, Ciracas, Tebet, MT Haryono, dan Cibubur.

Selain membangun LRT City, ADCP juga akan membangun ekosistem apartemen serupa di sekitar kawasan transportasi umum lainnya seperti KRL Commuter Line. Pihaknya akan mengembangkan konsep TOD di Stasiun KRL Bogor dan Stasiun KRL Serpong.

Direktur Human Capital and System Adhi Karya Agus Karianto mengatakan perseroan berhasil membukukan kontrak baru senilai Rp11,3 triliun. Kontrak tersebut berasal dari seluruh lini bisnis Adhi Karya seperti engineering, properti, manufaktur, dan konsesi.

Dari total nilai kontrak tersebut 27 persen berasal dari pengerjaan gedung, 32 persen berasal dari pengerjaan jalan dan jembatan, dan 41 persen dari proyek infrastruktur lainnya.

Dari sisi sumber pendanaan, pihak swasta masih mendominasi proyek Adhi Karya sebesar 38 persen, disusul dana dari APBN sebesar 34 persen, BUMN sebesar 10 persen, BUMD 10 persen, dan pemerintah daerah sebesar 8 persen.

(fry/agt)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK