Harga Minyak Dunia Merosot, Terendah dalam 6 Minggu Terakhir

CNN Indonesia
Kamis, 18 Nov 2021 07:18 WIB
Harga minyak merosot, menyentuh level terendahnya dalam 6 minggu terakhir, karena pasokan berlebih di tengah kekhawatiran perlambatan permintaan.
Harga minyak merosot, menyentuh level terendahnya dalam 6 minggu terakhir, karena pasokan berlebih di tengah kekhawatiran perlambatan permintaan. Ilustrasi kilang minyak. (iStock/bomboman).
Jakarta, CNN Indonesia --

Harga minyak dunia merosot pada penutupan perdagangan Rabu (17/11) waktu AS, setelah Badan Energi Internasional (IEA) memperingatkan kelebihan pasokan minyak mentah dan kenaikan kasus covid-19 di Eropa yang berpotensi menghambat pemulihan permintaan.

Dilansir Reuters, Kamis (18/11), harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Januari turun 2,6 persen menjadi US$80,28 per barel. Sementara, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS pengiriman Desember jatuh 3 persen menjadi US$78,36 per barel.

Penurunan harga minyak membawa kontrak kedua acuan menyentuh level terendahnya dalam 6 minggu terakhir, yaitu brent terendah sejak 1 Oktober 2021 dan WTI AS terendah sejak 7 Oktober 2021.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para pedagang minyak memproyeksi pasokan akan lebih tinggi dari permintaan dalam beberapa bulan mendatang. "Namun ini menandakan pergerakan menuju keseimbangan yang belum pernah kita lihat selama berbulan-bulan," ujar Analis Energi CHS Hedging Tony Headrick.

Senada dengan IEA, organisasi negara-negara pengekspor minyak (OPEC) pun sepakat pasokan minyak bakal lebih besar daripada permintaan pasar. Karenanya, OPEC dan sekutunya memutuskan meningkatkan produksi hingga 400 ribu barel per hari setiap bulannya agar pasokan minyak tidak membanjiri pasar.

Sekretaris Jenderal OPEC Mohammad Barkindo menyebut bahwa anggotanya sangat berhati-hati dengan tanda-tanda peningkatan pasokan mulai bulan depan. Sementara, negara-negara lainnya, termasuk AS, justru mendesak OPEC meningkatkan produksi lebih cepat.

Bahkan, AS mempertimbangkan untuk melepas cadangan minyak mentah mereka dari SPR yang menampung lebih dari 600 juta barel.

[Gambas:Video CNN]



(bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER