Tetapi, kesuksesan terganjal. Sekitar 69 perusahaan air murni China marah pada Nongfu Spring. Dipimpin oleh pemain utama perusahaan produsen air murni, Hangzhou Wahaha Group, mereka menggugat Nongfu Spring dengan tuduhan melakukan persaingan tidak sehat. Mata Air Nongfu pun kalah dalam pertempuran pengadilan.
Kekalahan itu tak membuat kinerja Nongfu surut. Data Nielsen menunjukkan pada 2012, produk Nongfu Spring justru menjadi air kemasan paling populer di China. Dan setelah itu, merek Nongfu terus mendominasi selama 8 tahun berturut-turut.
Pada September 2020, Nongfu Spring melebarkan sayapnya dengan melantai di bursa saham. Aksi korporasi ini membuat kekayaan Zhong, yang memegang 84 persen saham perusahaan, melesat dari US$18,9 miliar menjadi US$50 miliar hingga membuatnya menjadi orang terkaya di China dan bahkan keenam dunia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Maklum, setelah melantai di bursa, saham Nongfu Spring sempat melejit hingga 155 persen. Saat pandemi, Zhong melebarkan sayap usahanya ke produksi vaksin. Itu dilakukannya melalui Beijing Wantai Biological Pharmacy Enterpirse Co.
Perusahaan juga ikut melantai di bursa saham. Di tengah pandemi saham perusahaan itu melonjak sampai dengan 2.800 persen lebih. Kenaikan harga saham membuat kekayaan Zhong yang mengempit 74 persen saham perusahaan semakin melejit.
Di tengah kekayaan yang melejit itu, Zhong tetap saja misterius. Ia tetap menjauhkan diri dari politik dan sangat berbeda jika dibandingkan pengusaha Negeri Tirai Bambu yang lainnya. Karena itulah para wartawan di China menyematkan julukan 'Lone Wolf' alias Sang Serigala Tunggal.
(agt/bir/bac)