Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat pada perdagangan Senin (22/11).
Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan memproyeksikan penguatan didorong oleh sikap investor yang acuh terhadap inflasi Amerika Serikat dan justru mencermati suku bunga China.
"IHSG diprediksi menguat. Saat ini investor cenderung mengabaikan kekhawatiran akan inflasi dan tapering dari Amerika Serikat. Di awal pekan investor akan mencermati kebijakan suku bunga Bank of China," kata Dennies seperti dikutip dari riset hariannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan sentimen itu, ia memproyeksikan indeks saham bergerak di rentang support 6.628 dan resistance 6.766.
Direktur Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya menyebut indeks berpotensi menguat terbatas dikarenakan capital inflow yang masih belum masuk secara signifikan.
Ia memprediksi IHSG melaju di rentang support 6.587 dan resistance 6.728 Ada pun saham-saham pilihannya yaitu BBNI, TLKM, UNVR, ASII, ITMG, CTRA, TBIG, dan LSIP.
IHSG naik 83,794 poin atau 1,26 persen ke level 6.720 pada perdagangan Jumat (19/11). Angka ini sekaligus mencatatkan rekor tertinggi yang pernah dicapai indeks. Pelaku pasar asing mencatatkan jual bersih di seluruh pasar sebesar Rp144,99 miliar.