Founder dan CEO Tokopedia, William Tanuwijaya dinobatkan sebagai Businessperson of the Year 2021 oleh Fortune Indonesia. Dia menjadi satu dari 20 pebisnis terbaik Indonesia tahun ini.
William terpilih karena dinilai berhasil mencatatkan sejumlah indikator keuangan yang positif, kepemimpinan yang transformatif, good corporate governance (GCG) yang efektif, dan aksi korporasi yang adaptif.
Pencapaian itu jelas tak mudah. Istilahnya usaha tak pernah mengkhianati hasil. Sebab, prestasi ini merupakan buah jerih payah dan kerja keras William dalam membangun Tokopedia sejak 2009 lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apalagi jika menilik perjalanan hidup William yang tak biasa dan berliku. Jika banyak pendiri startup lain berasal dari keluarga berada atau jebolan universitas kelas dunia, William sebaliknya.
William yang lahir di Pematangsiantar, Sumatera Utara itu punya latar belakang lebih sederhana. Jenjang pendidikannya pun harus dia tempuh jauh dari tanah kelahiran.
Sejak lulus SMA, William sudah merantau ke Jakarta untuk mengenyam pendidikan yang lebih baik. Berbagai cobaan demi pendidikannya datang silih berganti dan menempanya menjadi lebih baik.
Salah satu cobaan itu datang ketika pada tahun keduanya belajar Teknik Informasi di Universitas Bina Nusantara, ayah William jatuh sakit. William pun harus bekerja sampingan sebagai penjaga warung internet (warnet) agar tetap dapat berkuliah di Jakarta.
Menjadi penjaga warnet membuat William bergelut dengan dunia internet. Keadaan yang mendesak ini membuat kecintaannya pada dunia internet semakin berkembang. Sampai pada akhirnya William mencetuskan ide untuk membangun Tokopedia pada 2009 bersama kawannya Leontinus Alpha Edison.
Usaha membangun Tokopedia tak mudah. Jatuh bangun mencari investor dilaluinya. Baru pada 2010, Tokopedia mendapat investor, yakni East Ventures sebagai pemodal pertama. Begitu pula, Tokopedia menjadi entitas pertama dalam portofolio East Ventures.
Setelah itu, Tokopedia semakin berkembang. Banyak investor lain kemudian datang mengetuk pintu seiring pertumbuhan Tokopedia yang disambut dengan tangan terbuka oleh William.
Bertahun-tahun menumbuhkembangkan Tokopedia, kerja kerasnya berbuah hasil. Terbukti, jalannya untuk terus berkolaborasi memberikan dampak positif.
Teranyar, pada Mei 2021 lalu Tokopedia resmi membentuk kombinasi bisnis bersama Gojek dalam wujud Grup GoTo, yang kini menjadi grup teknologi terbesar di Indonesia.
"If you want to go fast, you go alone. If you want to go far, you go together," kata William dalam wawancara dengan Fortune Indonesia, beberapa waktu lalu.
Grup GoTo memiliki Gross Transaction Value (GTV) sebesar US$22 miliar transaksi pada periode itu. Sementara ada lebih dari dua juta mitra driver dan 11 juta merchant terdaftar dalam ekosistem GoTo berdasarkan data per Desember 2020.
(osc)