Bank Indonesia (BI) akan membeli surat berharga negara (SBN) sebesar Rp224 triliun pada 2022 mendatang. Pembelian dilakukan untuk membantu keuangan negara dalam penanganan covid-19.
"BI tetap berkomitmen membeli SBN 2022 sebesar Rp224 triliun," ungkap Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Pertemuan Tahunan BI, Rabu (24/11).
Perry mengatakan pembelian SBN akan dilakukan secara langsung. Hal ini berarti bank sentral akan membeli surat utang di pasar perdana.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lihat Juga : |
"(Pembelian SBN) untuk anggaran kesehatan dan perlindungan sosial," imbuh Perry.
Sementara, ia menjelaskan BI sudah membeli SBN di pasar perdana sejak 2020 lalu. Bank sentral membeli SBN sebesar Rp473,4 triliun pada 2020.
Sebelumnya, Perry mengatakan BI telah membeli SBN di pasar perdana sebesar Rp143,32 triliun sepanjang 2021. Jumlah itu terhitung sejak awal tahun ini hingga 16 November 2021.
Pembelian SBN ini dilakukan lewat lelang utama sebesar Rp67,87 triliun dan lelang tambahan (green shoe option/GSO) sebesar Rp75,46 triliun.
Selain itu, BI juga menambah likuiditas (quantitative easing) di perbankan sebesar Rp137,24 triliun. Hal ini terhitung sejak awal Januari 2021 hingga 16 November 2021.
Injeksi likuiditas itu dilakukan melalui pembelian SBN dari pasar sekunder, penyediaan likuiditas ke perbankan dengan mekanisme term-repurchase agreement (repo), dan penurunan giro wajib minimum (GWM).
(aud/bir)