Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan Indonesia dan Inggris berencana membangun rantai suplai baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV) pada masa mendatang.
Luhut mengatakan fasilitas produksi baterai untuk kendaraan listrik akan dibangun di Indonesia dan Inggris.
"Kemarin Presiden (Jokowi) bicara dengan PM Boris dan saya di situ, kami dorong kerja sama. Itu kami investasi di Inggris dan mereka investasi di Indonesia," ungkap Luhut, dikutip dari Antara, Rabu (24/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, Luhut tak menyebut pasti kapan tepatnya kerja sama itu diimplementasikan. Ia juga tidak menjelaskan lebih detail nilai dari rencana investasi tersebut.
Hal yang pasti, kata Luhut, material baterai kendaraan listrik sampai prekursor baterai akan diproduksi di Indonesia. Produksi dilakukan oleh perusahaan joint investment Indonesia-Inggris.
Lalu, material itu akan digunakan untuk memasok kebutuhan pabrik katode di Inggris.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertemu dengan sejumlah direktur utama perusahaan besar di Inggris dalam The 26th UN Climate Change Conference of the Parties (COP 26) beberapa waktu lalu.
Dalam pertemuan itu, terdapat komitmen investasi sebesar US$9,29 miliar. Investasi itu fokus pada sektor ekonomi hijau.
Lalu, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson menyampaikan ketertarikan Inggris untuk berinvestasi di Indonesia. Inggris saat ini juga sedang mempersiapkan kredit ekspor untuk mendukung kerja sama dengan Indonesia.
(aud/bir)