Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat total penghimpunan dana di pasar modal tembus Rp312,4 triliun per 22 November 2021. Angka itu melonjak 300,7 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
"Penghimpunan dana di pasar modal hingga 22 November 2021 telah mencapai nilai Rp312,4 triliun," ungkap Deputi Komisioner Hubungan Masyarakat dan Logistik OJK Anto Prabowo dalam siaran pers, Jumat (24/11).
Ia mengatakan kenaikan total penghimpunan dana sejalan dengan tambahan emiten baru sebanyak 43 perusahaan. Hal ini, kata Anto, menunjukkan investor masih percaya dengan situasi perekonomian di Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hal ini menunjukkan kepercayaan investor terhadap perekonomian Indonesia masih baik," kata Anto.
Sebelumnya, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi mengatakan jumlah perusahaan yang melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) terus meningkat. Tercatat, 40 perusahaan melantai di bursa hingga 12 November 2021.
"Dengan total fund raise mencapai Rp32,3 triliun. Nilai fund raising 2021 ini juga merupakan yang tertinggi dalam 10 tahun terakhir," ujar Inarno.
Sementara, ada 29 perusahaan yang akan melakukan IPO dan sudah masuk dalam pipeline BEI. Menurut Inarno, puluhan perusahaan itu maksimal IPO pada awal 2022 mendatang.
"Pertumbuhan positif ini telah menghantarkan jumlah perusahaan di bursa mencapai 752 perusahaan," ucapnya.
Dari sisi investor, Inarno menyebut jumlahnya tembus 6,7 juta per Oktober 2021. Angka itu tumbuh 7,5 kali lipat sejak 2016 lalu.
Kenaikan investor pasar modal seiring dengan peningkatan investor saham menjadi 3 juta. Angkanya naik 7,5 kali lipat sejak 2016.
(aud/sfr)