Sebagai tuan rumah, pemerintah Indonesia akan memaksimalkan momen Presidensi G20 2022 untuk membahas upaya global dalam menangani masalah penting di dunia, termasuk pemulihan ekonomi.
"Pemerintah secara khusus juga akan fokus pada penanganan risiko ketimpangan pemulihan akibat pandemi COVID-19," Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate, dalam keterangannya yang diterima Rabu (24/11).
Dia menegaskan Presidensi G20 2022 nanti juga memiliki makna dan tujuan besar untuk mengambil kepemimpinan dalam upaya ketimpangan penanganan pemulihan negara-negara di dunia dari pandemi Covid-19.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Presidensi G20, merupakan jalan Indonesia menangani ketimpangan pemulihan Covid-19," ujarnya.
Pemerintah, kata Johnny, juga akan terus mengingatkan masih ada ketimpangan secara global yang dihadapi banyak negara dalam menangani pemulihan pandemi Covid-19. Meski di satu sisi, ada beberapa negara mengalami perkembangan positif pemulihan ekonomi.
Menurutnya, hal tersebut menunjukkan bahwa masih banyak persoalan global yang harus menjadi perhatian para pemerintah di dunia, termasuk Indonesia.
Dia mengatakan Presidensi Indonesia di G20 pada 2022 merupakan bukti kepercayaan dunia internasional terhadap Indonesia dalam mendorong pemulihan ekonomi nasional maupun global dari pandemi Covid-19.
Tema 'Recover Together, Recover Stronger' yang diusung di G20 tahun depan, kata Johnny, sejalan dengan ketahanan, stabilitas, dan kemampuan Indonesia dalam penanganan dan pemulihan dari pandemi Covid-19 dengan perkembangan yang positif dan berkelanjutan.
"Sebagai bagian dari keanggotaan masyarakat global dan juga Presidensi G20, Pemerintah juga akan memanfaatkan momentum keketuaan ini untuk mendorong kolaborasi dan kerjasama global," paparnya.
(osc)