Menteri Keuangan Sri Mulyani memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di kisaran 3,5 persen sampai 4 persen pada tahun ini. Proyeksi ini turun dari asumsi awal dalam APBN 2021 sebesar 4,5 persen sampai 5,5 persen.
"Kami memperkirakan di dalam keseluruhan 2021 ini pertumbuhannya ada di 3,5 persen hingga 4 persen," ujar Ani, sapaan akrabnya di konferensi pers APBN KiTa, Kamis (25/11).
Bendahara negara mengatakan proyeksi ini mempertimbangkan realisasi pertumbuhan ekonomi yang terjadi dalam tiga kuartal pertama pada tahun ini. Tercatat, laju perekonomian minus 0,74 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu, pertumbuhan ekonomi tumbuh 7,07 persen pada kuartal II dan 3,51 persen pada kuartal III 2021. Menurutnya, laju pertumbuhan yang menurun pada kuartal III tetap memberi sinyal kurva pemulihan ekonomi bagi Indonesia.
"Ini artinya kita akan berharap pertumbuhan di kuartal IV di atas 5 persen," ucapnya.
Di sisi lain, bila dibandingkan dengan proyeksi lembaga-lembaga keuangan dan ekonomi internasional, proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia ini lebih tinggi. Tercatat, Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan ekonomi Indonesia cuma tumbuh 3,2 persen.
Sementara Bank Pembangunan Asia (ADB) meramalkan ekonomi nasional melaju di kisaran 3,5 persen. Sedangkan Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan (OECD) memprediksi sebesar 3,7 persen.