Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) mengklaim telah membangun jalur perkeretaapian sepanjang 1.937 kilometer sejak 2006. Jalur kereta api yang dibangun meliputi pembangunan jalur baru, peningkatan, hingga reaktivasi jalur kereta api lama.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan sejumlah proyek prioritas kereta api yang dibangun seperti jalur ganda kereta api lintas utara dan selatan Jawa, hingga kereta bandara di sejumlah daerah seperti Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Solo, Yogyakarta dan Jakarta.
Tidak hanya itu, sejumlah stasiun kereta api di berbagai daerah juga direvitalisasi dan direnovasi. Kemudian pembangunan kereta api perkotaan juga digenjot seperti Kereta Rel Terpadu (KRL), Lintas Raya Terpadu (LRT), hingga Moda Raya Terpadu (MRT).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemenhub juga memberikan subsidi dalam bentuk public service obligation (PSO) agar moda transportasi umum dapat terjangkau oleh masyarakat. Hingga saat ini, KAI juga berhasil melayani lebih dari 3,7 miliar penumpang dan mengangkut 426 juta ton komoditas logistik.
"Sejumlah pembangunan di sektor perkeretaapian yang dilakukan adalah untuk meningkatkan konektivitas antar wilayah di Indonesia, serta untuk mewujudkan pelayanan yang andal, berdaya saing, dan bernilai tambah," kata Budi dikutip dari Antara, Kamis (25/11).
Pihaknya juga terus mendorong keterlibatan masyarakat dan pelaku usaha guna menciptakan sektor perkeretaapian nasional yang lebih inklusif.
Lihat Juga : |
"Kita ingin membangun sektor perkeretaapian dengan pendekatan multi operator dan membuka ruang bagi para pihak untuk bersama-sama membangun dan memajukan sektor ini," katanya.
Budi menuturkan sesuai amanah Undang-Undang (UU) Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja dan UU Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian, pihaknya harus memberikan kemudahan pelaku usaha dalam bidang kereta api.