Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terjun bebas pada penutupan Jumat (26/11). Indeks anjlok 137,79 poin atau 2,06 persen menjadi 6.561 dari pembukaan di level 6.699.
Tercatat sebanyak 476 saham melemah, hanya 99 saham menguat, dan 98 lainnya tak bergerak. Sedangkan pelaku asing mencatat penjualan bersih senilai Rp184,84 miliar.
Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan menyebut pelemahan disebabkan oleh aksi ambil untung (profit taking) karena ada kekhawatiran bank sentral AS The Federal Reserves bakal mengetatkan kebijakan moneternya guna menekan data inflasi yang diperkirakan memburuk.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Makanya sell off di emerging market (pasar berkembang), termasuk Indonesia," katanya kepada CNNIndonesia.com, Jumat (26/11) sore.
Selain itu, ia menyebut pelemahan juga disebabkan oleh minimnya sentimen dari dalam negeri, terutama rilis data ekonomi.
Sementara, Founder ARA Hunter Hendra Martono menyebut pelemahan disebabkan oleh masuknya varian Botswana covid-19 dari Afrika Selatan ke beberapa negara di dunia, misalnya Hong Kong, Israel, dan lainnya.
Lihat Juga : |
Lalu, ia menilai perseteruan antara kalangan buruh dan pemerintah lewat UU Cipta Kerja juga menambah sentimen negatif di pasar modal Indonesia.
"Salah satu sentimen adalah UU Cipta kerja dan yang kedua Dow future turun hingga 1,45 persen karena kekhawatiran mengenai masuknya varian covid-19 dari Afrika Selatan," jelasnya.