UMKM Serap 117 Juta Tenaga Kerja RI
Direktur Eksekutif Indonesia Services Dialogue (ISD) Devi Ariyani menyebut usaha mikro kecil menengah (UMKM) mampu menyerap 117 juta orang tenaga kerja.
Hal tersebut diketahui dari survei hasil kerja sama ISD dengan Kementerian Koperasi dan UMKM. ISD sendiri merupakan organisasi payung bagi perusahaan penyedia dan pengguna jasa, pemerintah dan akademisi untuk membahas berbagai tantangan dan peluang bagi sektor jasa, khususnya di Indonesia.
Devi mengatakan UMKM di Indonesia terus tumbuh dan berkontribusi dalam penyerapan tenaga kerja. Pada 2019, terdapat 65 juta UMKM di mana 98 persen di antaranya berskala mikro.
"Ada 117 juta orang tenaga kerja yang terserap di UMKM dan 92 persennya itu terserapnya di skala yang mikro," kata Devi dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (2/12).
Menurut Devi, UMKM memiliki peran penting dalam pemulihan roda perekonomian. Tercatat, 60,5 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia disumbangkan oleh perusahaan wong cilik pada 2019.
Lalu, 61,7 persen total PDB UMKM berasal dari usaha mikro sedangkan usaha menengah menyumbang sebesar 22,5 persen dan usaha kecil sebesar 15,7 persen.
Selama pandemi covid-19, Devi menuturkan bahwa selama pandemi covid-19 hampir semua sektor mengalami kontraksi karena pembatasan mobilitas warga. Banyak pelaku usaha awalnya terkejut namun perlahan mulai beradaptasi.
Lihat Juga : |
Dari hasil pengamatannya, pelaku usaha yang mampu keluar dari keterpurukan pandemi adalah mereka yang mampu berinovasi dan mampu beradaptasi dengan teknologi digital.
"Mereka mampu bertahan dalam pandemi ini bahkan ada yang mampu berekspansi," imbuhnya.
Meski demikian, menurut Devi, investasi untuk pengembangan inovasi dan digital teknologi bagi para pelaku usaha khususnya UMKM juga diperlukan. Pasalnya, tanpa investasi di bidang jasa, kemampuan pelaku usaha untuk memanfaatkan teknologi menjadi terbatas.