Badan Pusat Statistik (BPS) menargetkan 200 desa mengikuti program Desa Cinta Statistik pada 2022. Pada tahun ini, BPS sudah menjangkau 100 desa di 30 provinsi untuk lebih melek dengan statistik.
"Kami targetkan 200 desa kami pilih lagi," kata Kepala BPS Margo Yuwono kepada wartawan, Senin (3/12).
Program Desa Cinta Statistik merupakan upaya BPS untuk mendorong pemanfaatan statistik di desa, sehingga pembangunan dapat didasarkan pada fakta dan data yang ada.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pembinaan desa mencakup implementasi prinsip Satu Data Indonesia, pengumpulan data, pengolahan dan analisis data, pemanfaatan data untuk pembangunan, dan manajemen kualitas data.
BPS berkomitmen untuk terus melakukan pembinaan dan pelatihan pendataan. Program Desa Cinta Statistik bagi BPS berarti tersedianya data mutakhir pada Survei Potensi Desa dan data untuk penyusunan Publikasi Kecamatan Dalam Angka.
Program ini diharapkan mampu menyediakan data yang mutakhir pada suatu sistem aplikasi profil desa yang bersifat mikro, sehingga perencanaan pembangunan akan lebih tepat sasaran.
Dalam kesempatan tersebut, Margo juga menganugerahkan 10 Desa Cinta Statistik terbaik yang berasal dari berbagai daerah.
Kesepuluh daerah tersebut antara lain Kelurahan Beringin Jaya di Sumatera Selatan, Desa Karya Makmur di Kepulauan Bangka Belitung, Desa Pangalengan di Jawa Barat, Desa Maduretno di Jawa Tengah, Desa Tamansuruh di Jawa Timur, Desa Pesanggrahan di Jawa Timur, Desa Kutuh di Bali, Desa Mujur di Nusa Tenggara Barat, Desa Apung di Kalimantan Utara, dan Desa Kotaraya Selatan di Sulawesi Tengah.
"Selamat atas kontribusi dan pencapaian yang luar biasa. Desa merupakan subjek dan ujung tombak dari pembangunan di Indonesia, sehingga dalam mewujudkan pembangunan yang lebih baik dan tepat sasaran, desa juga harus menjadi subjek dan ujung tombak dari pengelolaan dan pemanfaatan data," ujarnya.