Klaim Asuransi Terkait Covid-19 Tembus Rp7,36 Triliun

CNN Indonesia
Rabu, 08 Des 2021 14:56 WIB
AAJI mencatat pembayaran klaim asuransi terkait covid-19 mencapai Rp7,36 triliun sejak pandemi dimulai pada Maret 2020 sampai September 2021.
AAJI mencatat pembayaran klaim asuransi terkait covid-19 mencapai Rp7,36 triliun sejak pandemi dimulai pada Maret 2020 sampai September 2021. Ilustrasi. (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah).
Jakarta, CNN Indonesia --

Pembayaran klaim asuransi terkait covid-19 mencapai Rp7,36 triliun sejak pandemi merebak pada Maret 2020 hingga September 2021. Jumlah itu dibayarkan oleh 58 perusahaan anggota Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) kepada nasabah mereka.

"Kondisi pandemi masuk dalam pengecualian klaim, tapi industri asuransi jiwa tetap berkomitmen membayar klaim terkait covid-19," terang Kepala Departemen Komunikasi AAJI Nini Sumohandoyo di konferensi pers virtual, Rabu (8/12).

Secara total, realisasi pembayaran klaim industri asuransi jiwa mencapai Rp109,63 triliun pada kuartal III 2021. Realisasinya turun dua persen dari Rp107,45 triliun pada kuartal III 2020.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan penyebabnya, pembayaran klaim meninggal dunia mencapai Rp14,58 triliun. Jumlah klaim yang dibayarkan ini meningkat tinggi 65,7 persen dari sebelumnya Rp8,8 triliun.

Sedangkan pembayaran klaim kesehatan sebesar Rp4,48 triliun. Realisasinya juga naik 43,6 persen dari Rp3,35 triliun.

Di sisi lain, Nini turut mencatat jumlah nasabah tertanggung dari 58 perusahaan anggota mencapai 63,53 juta jiwa atau meningkat 5,3 persen dari 60,31 juta jiwa.

Terdiri dari tertanggung perorangan 19,45 juta jiwa atau naik 14 persen dari 17,06 juta jiwa dan kumpulan 44,07 juta jiwa atau tumbuh 1,9 persen dari 43,25 juta jiwa.

Sebagai pembanding, realisasi pembayaran klaim covid-19 dari industri asuransi jiwa lebih rendah dari tanggungan pemerintah. Tercatat, realisasi pembayaran klaim perawatan pasien covid-19 mencapai Rp45,8 triliun sampai Oktober 2021.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan total klaim ini berasal dari perawatan 713,9 ribu pasien covid-19.

"Ini terutama pada saat masyarakat mengalami kondisi covid-19 sesudah Natal dan Tahun Baru 2020 lalu, yakni pada Maret yang melonjak dan pada saat kita menghadapi delta varian. Jadi, setiap kali kenaikan covid-19 itu biayanya sungguh saat mahal," tutur Ani, sapaan akrabnya, beberapa waktu lalu.

[Gambas:Video CNN]



(uli/bir)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER